RN – Suasana duka dan panik masih menyelimuti SMAN 72 Jakarta Utara pasca peristiwa ledakan dahsyat yang melukai puluhan siswa dan guru. Polda Metro Jaya memastikan total 96 korban mengalami berbagai jenis luka mengerikan, dari luka bakar hebat, gangguan pendengaran, cedera kepala, hingga patah tulang tengkorak.
Kepala Bidang Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Pol dr. Martinus Ginting mengungkap, beberapa korban bahkan mengalami gangguan pernapasan serius akibat serpihan logam panas yang menghantam tubuh mereka saat ledakan terjadi.
“Tim medis langsung bergerak cepat sesuai prinsip golden period, agar peluang hidup dan pemulihan para korban tetap terjaga,” ujar Martinus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (12/11).
BERITA TERKAIT :Ledakan SMAN 72, Cermin Gelap Era Digital
Dari data resmi, 67 orang mengalami luka ringan, 26 luka sedang, dan 3 luka berat. Salah satu korban bahkan harus menjalani operasi dekompresi tulang kepala di RS Polri, dilakukan oleh tim gabungan dokter bedah saraf dan bedah plastik.
“Kami berkomitmen memberikan perawatan terbaik, baik secara fisik maupun psikologis,” lanjutnya.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, memastikan bahwa sebagian besar korban sudah diizinkan pulang, namun 28 orang masih dirawat intensif di berbagai rumah sakit, termasuk RSI Cempaka Putih, RS Yarsi, dan RS Polri.
Ledakan yang mengguncang sekolah unggulan di kawasan Kelapa Gading ini menjadi sorotan nasional. Masyarakat menuntut investigasi tuntas dan langkah konkret agar tragedi mengerikan ini tidak terulang di dunia pendidikan Indonesia.