RADAR NONSTOP - Jokowi punya mimpi besar untuk menghidupkan pariwisata di Sumatera Utara. Pilihan jatuh pada Danau Toba.
Selain penuh sejarah dan makna, Danau Toba juga menjadi keajaiban alam langka di dunia. Tapi, kini Danau Toba ibarat kehilangan magnet wisatawan.
Apalagi, maraknya Keramba Jaring Apung (KJA) yang merebak. Danau Toba muncul pada tujuh puluh empat ribu tahun yang lalu.
Gunung nan megah itu memuntahkan isi perut ke segala arah dengan segenap kekuatan. Letaknya di barat Indonesia tidak menghalangi dahsyatnya letusan hingga ke benua Asia, Afrika, dan Eropa.
Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Jokowi Getol Endorse RIDO, Dendam Ke PDIP Atau...?
Menurut catatan sejarah, dampak letusannya tidak hanya menyebabkan kematian secara dahsyat, tetapi juga memicu kehadiran zaman es di bumi. Ribuan tahun berlalu, kawah yang terbentuk akibat letusan sang gunung menjelma menjadi danau besar nan jelita yang keindahannya mendunia, Danau Toba.
Namun, pesona danau tekto-vulkanik ini tengah meredup. Pemerintah berinisiatif meningkatkan pamor si danau raksasa melalui pembentukan Badan Otorita Danau Toba. Banyak perubahan yang akan dilakukan.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan berbagai masalah terkait isu lingkungan di kawasan wisata Danau Toba akan diselesaikan oleh pemerintah.
Salah satu persoalan yang ada di Danau Toba adalah pencemaran air dari pakan ikan akibat maraknya Keramba Jaring Apung (KJA) di sekeliling danau.
“Termasuk itu akan diselesaikan. Sudah ada expert-nya, khusus untuk urusan air yang gatal. Sudah ada. Kemudian yang kedua, masalah hutan akan kita ambil kemudian kita tanami lagi,” kata Jokowi usai meninjau Tano Ponggol di Kabupaten Samosir, Rabu (31/7).
Para ahli lingkungan tersebut nantinya akan melakukan kajian menyeluruh untuk mencari solusi atas persoalan lingkungan yang ada di kawasan Danau Toba.
“Nanti dilihat. Ini expert-nya kalau sudah kajiannya komplet, tetapi yang jelas itu akan dicarikan solusi. Syukur enggak ditutup. Kalau ditutup ya itu memang kalau enggak ada solusi,” tandas suami Iriana itu.
Danau Toba terkenal sebagai kawasan pariwisata mengandalkan kecantikan panorama alam nan jelita. Bagaimana jika perikanan masuk di dalamnya?
Diketahui, usaha penangkapan ikan bilih dan budidaya ikan nila dan mas menggunakan keramba jaring apung (KJA). Ada pula beberapa perusahaan besar yang memiliki usaha budidaya nila sistem KJA untuk diekspor ke Amerika dan Eropa.
Selain itu, ulas Jarinsen, terdapat 7.000 unit KJA ikan mas dan nila milik masyarakat Simalungun. KJA masyarakat yang sudah ada sejak 1980-an ini berukuran 2 m x 3 m.