Jumat,  22 November 2024

Dihadang Aparat, Pelajar STM di Bekasi: Woy Maju, Jangan Mundur

YUD
Dihadang Aparat, Pelajar STM di Bekasi: Woy Maju, Jangan Mundur
Pelajar yang ditangkap petugas TNI/Polri

RADAR NONSTOP - Kepolisian Resort Metro Bekasi telah memukul mundur para pelajar SMK/STM yang hendak melakukan demonstrasi lanjutan ke Jakarta. Ratusan remaja tersebut merupakan pelajar dari sejumlah SMK di Bekasi dan Karawang.

Pantauan di lapangan, ratusan pelajar hendak bertolak menuju gedung DPR/MPR dalam aksi mahasiswa yang menolak Revisi UU KPK dan RKUHP.

Mereka masih mengenakan seragam putih abu-abunya di Jalan Chairil Anwar atau samping gedung DPRD Kota Bekasi.

Saat berjalan, mereka diberhentikan oleh beberapa polisi. Namun, pelajar tersebut melakukan perlawanan hingga mengambil kayu dan menimpuki petugas dengan batu.

"Woy maju, jangan mundur," teriak salah satu pelajar saat dihadang pihak kepolisian, Senin (30/9).

Salah satu petugas kemudian coba memberikan penyuluhan terhadap ratusan pelajar yang hendak bertolak ke Jakarta itu.

Namun, niat petugas memberikan penyuluhan malah dibalas dengan timpukan batu. Para pelajar juga terlihat menenteng kayu dan balok.

Seketika para pelajar itu kabur setelah terdapat sejumlah anggota polisi yang turun mengejar. Mereka melarikan diri ke permukiman warga di Rawa Semut, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Kasubbag Humas Polres Metropolitan Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing mengatakan, jika sejak pagi tadi, pihaknya telah menerjunkan ratusan polisi di 12 kecamatan.

Tujuannya untuk menghalau pergerakan massa dari kalangan pelajar SMK yang akan bertolak ke Jakarta.

"Kami sudah terjunkan petugas dan sudah bersiap di sejumlah titik seperti stasiun dan terminal," ungkap Erna.

Menurut Erna, dalam pengawasan pergerakan pelajar SMK, aparat kepolisian juga dibantu dengan Satpol PP Kota Bekasi.

"Satpol PP di stasiun juga ada. Ada yang kita gagalkan keberangkatan menuju Jakarta, pelajar mayoritas ingin menggunakan kereta api menuju Jakarta," katanya.

Erna mengimbau kepada para orangtua agar dapat mengawasi anak-anaknya sesuai pulang sekolah.

Sebab hal ini untuk menghindari adanya bentrokan massa dalam aksi di depan gedung DPR/MPR.

BERITA TERKAIT :