RADAR NONSTOP - Tokoh beken memang tidak jadi jaminan akan dipilih. Apalagi, saat ini banyak tokoh yang ngetop karena jabatannya tidak memiliki basis di akar rumput.
Forum Diskusi Jurnalis Jakarta (FDJJ) memprediksi para tokoh beken yang ikut bertarung di Jakarta bisa gigit jari. Dari segmentasi kelompok pemilih ada tiga perilaku, yaitu rasional, sosiologis, dan psikologis.
Rasional di Jakarta cukup besar dengan warga yang kritis. Yang kedua pengaruh media sangat tinggi.
BERITA TERKAIT :Kylian Mbappe Depresi Gagal Penalti, Apakah Mulai Tumpul?
PPN 12 Persen, Opung Luhut Awalnya Menolak Kini Manut Usai Dijelaskan Oleh Prabowo
Baca Juga: Mpok Syilvi ke Senayan, Fahira Bertahan
Namun, kemantapan pemilih juga rendah, sehingga pemilih yang berpindah pilihan pun masih tinggi. Kemudian mereka yang belum menentukan pilihan dan fluktuatif juga masih ada.
Beradarkan data KPU ada 26 calon senator yang akan bertarung di Jakarta. Salah satu tokoh yakni Jimly Asshiddiqie.
Jimly merupakan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2003-2008. Dia juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain itu, Jimly juga pernah menjabat sebagai ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) periode 2012-2017.
Tokoh lain yang masuk rancangan DCT anggota DPD yakni Sabam Sirait. Ia merupakan politikus senior PDI-P.
Sabam dilantik menjadi anggota DPD antarwaktu periode 2014-2019 pada 15 Januari 2018, menggantikan AM Fatwa yang meninggal dunia pada 14 Desember 2017
Tokoh lainnya yakni mantan Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno. Sumarno diketahui mundur dari jabatan ketua KPU DKI pada April 2018 karena berniat mencalonkan diri sebagai anggota DPD periode 2019-2024 dapil DKI Jakarta.(Bersambung)