RADAR NONSTOP - Politik memang dinamis. Saat Pilkada DKI Jakarta, banyak orang yang mengklaim sebagai pendukung.
Bahkan, saat Anies dilantik para relawan juga koar-koar main klaim sebagai pendukung. Tapi, ketika Anies diserang bertubi-tubi kini pada tiarap.
Kabar beredar, banyak juga yang mencap dirinya sebagai relawan telah diakomodir menduduki posisi di perusahaan daerah (BUMD).
BERITA TERKAIT :Ara Sebut Jokowi Macan Tidur, Gara-Gara Anies Dukung Pramono
Pramono Jangan Mau Dikibuli, Para Pemburu Jabatan Jago Klaim Dan Pasang Boneka
Lucunya lagi, kini mereka tiarap. Padahal, inilah saatnya bergerak dan mendukung kebijakan Anies.
Sikap mantan para relawan Anies dan Jokowi memang berbeda. Bicara militansi, relawan Jokowi lebih solid ketimbang Anies.
Diketahui, serangan ke Anies kian masif. Beredar kabar, serangan itu untuk menggerus elektabilitas Gubernur DKI Jakarta. Sebab, jika Anies didiamkan bisa melaju dengan mudah di 2024.
Dari catatan radar nonstop beberapa serangan yang membuat viral adalah soal lem aibon, pembelian pulpen hingga gusuran di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
Tercatat yang kini setia membela Anies hanya partai pendukung. Sebut saja Gerindra dan PKS. Gerindra terlihat pasang badan sedangkan PKS masih malu-malu.
Diketahui, saat pilkada beberapa base camp atau markas dijadikan posko relawan. Di Jakarta Selatan, misalnya, mereka memiliki empat markas: Jalan Brawijaya IX No. 1 atau dikenal Roemah Djoeang, Posko Sandiaga Uno di Jalan Melawai No. 16, Pendopo Anies-Sandi di Jalan Panglima Polim, dan terakhir di Jalan Brawijaya No. 3 itu.
Sedangkan markas utama pemenangan pasangan ini terletak di Jalan Cicurug No. 6, Menteng, Jakarta Pusat.
Ada pula rumah milik Boy Sadikin, mantan politikus PDI Perjuangan dan anak mantan gubernur Jakarta Ali Sadikin, di Jalan Borobudur, Menteng, yang juga jadi markas pemenangan Anies-Sandi. Semua markas relawan memiliki tugas masing-masing.
Namun Roemah Djoeang biasanya jadi pusat kegiatan tim pemenangan Anies-Sandi karena di sinilah Partai Gerindra berdiri. Ia berada di bawah kendali Pius Lustrilanang, aktivis yang pernah diculik Tim Mawar, sebagai panglima Roemah Djoeang.
Selain markas para relawan, pasangan Anies-Sandi juga memiliki tempat yang dipakai oleh para dewan pakar, berjumlah 17 orang, untuk membantu kandidat menyiapkan materi kampanye plus memetakan permasalahan Jakarta. Markas ini di Jalan Cisangkir, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.