Jumat,  22 November 2024

Sholat Di Istiqlal Tanpa Karpet, Harap Bawa Sejadah Masing-Masing Ya

NS/RN/NET
Sholat Di Istiqlal Tanpa Karpet, Harap Bawa Sejadah Masing-Masing Ya
Jokowi saat mengecek langsung sterilisasi Masjid Istiqlal.

RADAR NONSTOP - Virus Corona yang terus merajalela membuat beberapa masjid di Jakarta menggulung karpet. Para jamaah diminta membawa sejadah masing-masing. 

Di Masjid Istiqlal karpet untuk sholat sudah digulung. Hal ini setelah dilakukan penyemprotan steriliasasi masjid.

Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengimbau jamaah membawa sajadah masing-masing, saat mengunjungi masjid terbesar se-Asia Tenggara itu. Pasalnya, Masjid Istiqlal untuk sementara menggulung karpetnya, demi mencegah penularan virus korona atau Covid-19.

BERITA TERKAIT :
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Nih Dia Perbedaan Masing-Masing Fitur Karpet Force Dari Cover Super, Salah Satunya Anti Bakteri

"Kami imbau kepada seluruh jemaah Masjid Istiqlal untuk membawa persiapan lain, seperti misalnya kita enggak siapkan karpet. Mungkin bawa sajadah masing-masing," katanya di Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020).

Mantan Wakil Menteri Agama itu menjelaskan, Masjid Istiqlal menggulung karpetnya semata-mata untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Sebab, ia melihat sejumlah kasus penularan korona di luar negeri terjadi karena hal itu.

"Kami menggulung karpet karena kasus yang terakhir menimpa jamaah yang ikut pengajian akbar di Malaysia dari Brunei, penularannya dari karpet. Karena itu kita gulung karpet. Saudi Arabia pun melakukan hal yang sama, tidak terpasang karpet lagi di sana," ucapnya.

"Yang kedua, kami lebih mendetail yang kecil-kecil, seperti mikforon kami sterilkan, karena setiap pembicara itu lain. Uang receh kan ada uang China, Dolar, penularan melalui uang juga kami sterilkan, aparat kami bertugas di situ. Kami menyiapkan sabun, antiseptik, di daerah tertentu," ucapnya.

Sejauh ini, pihaknya tetap akan menggelar kegiatan Ramadan sebagaimana biasanya, seperti tarawih, buka puasa bersama dan iktikaf. Namun jika ada peningkatan penyebaran virus korona secara signifikan, bukan tidak mungkin akan ada perubahan kebijakan di masjid.

"Mudah-mudahan tidak akan ada kejadian istimewa, Insya Allah Istiqlal dan masjid lain bisa aman," ucap dia.

Menurutnya, menghadapi virus korona tak hanya butuh daya tahan fisik, tetapi juga daya tahan batin dan mental. Konsep menguatkan daya tahan mental, batin, dan fisik telah dipraktikan Nabi Muhammad SAW.

"Bagaimana Nabi mencegah penyakit menular, bagaimana Nabi mencegah epidemic, pandemi, bagaimana Alquran memperkenalkan kasus-kasus yang melanda umat sebelumnya," ucapnya.