RADAR NONSTOP - Pemilihan Wagub DKI Jakarta bakal digelar pada 27 Maret. Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa paripurna pemilihan dipaksakan disaat wabah Corona.
Diketahui, pasien Corona di DKI Jakarta nambah terus. Ada 440 warga DKI Jakarta dinyatakan positif virus corona (Covid-19) pada Rabu (25/3/2020). "Buat apa sih dipaksakan, inikan lagi Corona," ungkap sumber anggota dewan yang namanya enggan disebutkan, Rabu (25/3) malam.
Beredar kabar, kalau adanya paksaan pemilihan Wagub lantaran ada yang mau memanfaatkan situasi Corona. "Calon yang satu kepedean menang dan satu lagi takut kalah. Jadi begini, kalau saya gak datang lah buat apa daripada diisolasi," ucapnya.
BERITA TERKAIT :Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Zita Jabat Wakil Menteri Pariwisata, Didongkrak Ayah Usai Gagal Jadi Cagub Dan Pimpinan DPRD DKI?
Diketahui, saat ini sudah ada anggota DPRD DKI Jakarta yang diisolasi. Bahkan, yang ada enam yang diduga terjangkit COVID-19.
Data dari corona.jakarta.go.id menyebutkan, ari 440 masyarakat yang positif, terhitung sebanyak 266 pasien masih dirawat di rumah sakit dan 37 meninggal dunia. Sementara yang sudah sembuh ada 24 orang dan yang menjalani isolasi mandiri ada sebanyak 113 orang.
Lalu, 461 warga di antaranya masih menunggu hasil laboratorium. Penyebaran orang positif penyakit asal Wuhan, China itu ada 305 titik kelurahan yang telah diketahui, namun untuk sisanya, yakni 135 kasus positif lainnya masih belum diketahui titik kelurahannya.
Kemudian, dinyatakan sebanyak 882 pasien dalam pengawasan (PDP). 592 di antaranya masih melakukan perawatan dan sisanya 290 sudah dibolehkan pulang setelah rekomendasi dari dokter menyatakan mereka sehat.
Sementara itu, total 1.840 orang dalam pemantauan (ODP). 457 masih menjalani proses pemantauan dan 1.383 sudah selesai menjalani proses tersebut.