RADAR NONSTOP - Bank BUMN ketiban rejeki. Sebab, Kementerian Keuangan memutuskan untuk memindahkan uang negara sebesar Rp 30 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke bank umum dalam rangka pemulihan ekonomi.
Untuk tahap pertama pemerintah menempatkan dana itu ke bank-bank BUMN alias Himbara. Uang jumbo itu dimanfaatkan untuk mendorong sektor riil.
Oleh karena itu diharapkan bank Himbara bisa mengelola uang itu untuk menyalurkan kredit kepada dunia usaha dengan tingkat suku bunga yang rendah. Dan Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta kepada para Dirut Himbara agar tidak menggunakan titipan dana itu untuk keperluan lain. Seperti misalnya investasi dengan membeli surat berharga negara.
BERITA TERKAIT :19,9 Ribu Ibu Hamil Kurang Energi, Sri Mulyani Sebut Anggaran Kesehatan Rp187,5 T
Perjalanan Dinas Pejabat Cuma Belanja Dan Foto-Foto
"Supaya dana terpakai tepat sasaran, waktu merencanakan kita mencatat baik, bahkan kami mengundang penegak hukum, untuk memutuskan untuk taruh duit di bank kita undang Jaksa agung, Kapolri, KPK,ini loh kenapa kita buat keputusan itu," kata Sri Mulyani dalam video conference, Sabtu (27/6/2020).
Sri Mulyani menjelaskan, setiap keputusan yang dilakukan pemerintah pun selalu dicatat dan direkam pelaksanaannya, baik mulai dari pembahasan tingkat menko hingga pada sidang kabinet paripurna. Begitu juga dengan keputusan pemerintah menempatkan dana sekitar Rp 30 triliun di perbankan BUMN.
Dengan melibatkan sekitar tujuh institusi, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku ruang gerak para bank BUMN pun diawasi ketat.
"Begitu kita taruh dana di bank dengan suku bunga rendah itu karena ada konsiderasinya, nah sekarang akuntabilitasnya silahkan dana itu diaudit BPKP, nanti BPK bisa lihat. Jangan dikira kalau sekarang bank terima uang dari pemerintah seneng," katanya.
"Soalnya mereka bilang waduh yang mengawasi lebih banyak, dia masih dari auditor sendiri, nanti ada BPKP, nanti BPK masuk, aparat penegak hukum nanya, jadi kalau Bareskrim Polri nanya, KPK nanya itu lebih dari 6-7 institusi melototin sekarang ini," tambahnya.
Oleh karena itu, Sri Mulyani pun percaya dana pemerintah yang ditempatkan ke himpunan bank negara (Himbara) akan dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi nasional.
"Kalau sudah transparan ini siapa yang mau, pasti masih ada aja yang berbuat jahat, tapi kalau kita sudah membangun reputasi yang sudah secara baik masa mau main-main. Saya selalu percaya karena saya orang yang beragama, kita sudah berdoa walaupun orang bisa salah ngerti, tapi Allah itu nggak salah ngerti, jadi saya tenang saja, bismillah moga ini yang terbaik untuk negara saya dan untuk kita semua," tutur Sri Mulyani.