RADAR NONSTOP - Walau Jakarta masih pandemi Corona tapi aksi demo masih saja berlangsung. Yang belakangan ramai adalah soal Reklamasi Ancol.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan bahwa pihaknya tak bisa melarang warga untuk menggelar aksi demonstrasi. Menurut dia, aksi demonstrasi bagian dari demokrasi.
"Sejujurnya kita enggak bisa melarang (demo). Kerja sama dengan aparat keamanan untuk diberi tahu bahwa demo itu untuk dibatasi jumlahnya kemudian kalau bisa masukkan audiensi terbatas yang terbuka," kata Ariza di Balai Kota, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
BERITA TERKAIT :Gelar Tasyakuran Di Dapil II Jakarta Utara Bareng Akar Rumput Demokrat, Bunda Neneng Mulai Gaspoll Menangkan Pasangan RK-Suswono
GEROBAK Desak Usut Dugaan Korupsi Pembangunan Pasar Rengasdengklok
Ariza menambahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Pemprov DKI Jakarta akan terbuka dengan kritikan yang disampaikan masyarakat. Namun, lanjut dia, demonstran juga harus menaati protokol kesahatan.
"Apapun boleh berikan kritik yang kosntruktif tapi kami minta lebih bijak. Jangan sampai nanti nuntut tapi karena demonya kerumunan dan banyak malah terpapar Covid. Jangan sampai tidak hanya terpapar virus tapi juga menyebabkan kematian," sambungnya.
"Jadi silakan semua masukan disampaikan secara lebih baik dan bijak," tambahnya.
Politisi Gerindra itu menambahkan, bahwa secara bertahap PSBB mulai dilonggarkan sejak 5 Juni 2020 lalu. Namun, lanjut dia, tempat hiburan seperti bioskop, kegiatan ruang indoor, acara perkawinan, hingga hiburan malam masih belum dibuka.
"Kami paham ada yang ingin segera dibuka karena ekonomi dan sebagainya. Tapi kami sudah bahas bersama para ahli dengan pemerintah gugus pusat, dan intansi lain. Itu adalah kebijakan yang diambil bersama berdasarkan fakta dan semuanya untuk melindungi seluruh warga Jakarta. Ibu Kota ini penghubung kita lebih rentan dan harus lebih taat dan disiplin," pungkasnya.