RADAR NONSTOP - Di usianya yang semakin senja dan tua. Gaya berpolitik Amien Rais tampak kian BAPER dan sensitif.
Bersyukur, di era pemerintahan Presiden Joko Widodo ini bebas berbicara dan berkicau seperti burung - burung yang dijual bebas di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Begitu dikatakan Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa, menyakini kicauan burung Beo jauh lebih indah dan nyaman didengar daripada celoteh Amien Rais yang sudah ketinggalan Kereta Senja.
BERITA TERKAIT :Lampu Jalan Di Tangsel Kerap Mati, Seruan Coblos yang Baru Tangkap yang Lama Bergema
Sempat Bingung Bawa Anaknya Kontrol ke Cengkareng, Kel. Penjaringan Bakal Buat Surat Bantuan Bazis
“Silahkan Amien Rais kritik terus pemerintahan Jokowi. Hidup tanpa kritik dan masukan yang sifatnya membangun dikhawatirkan bakal kejang - kejang dan kelojotan,” ujar Willy.
“Saya lebih mengapresiasi pola kritik Fadli Zon dan Fahri Hamzah dapat penghargaan dari Presiden Jokowi, bukan seperti Mumtaz Rais (red- anak Amien Rais) yang dilaporkan oleh Wakil Ketua KPK di Bandara Soetta akibat menggunakan handphone yang mengganggu keselamatan penumpang lainnya. Anak sama Bapak sama aja,#UdahGituAja,” tambah Willy.
Selanjutnya Willy berharap, semoga laporan Wakil Ketua KPK atas Mumtaz Rais segera ditindaklanjuti oleh rekan - rekan Kepolisian setempat.
“Agar menjadi edukasi yang baik buat Rakyat Indonesia bahwa siapapun dia di muka hukum itu kedudukannya sama, tidak ada yang kebal terhadap hukum. Yang perlu kebal itu adalah menjaga imunitas dari gangguan Wabah Virus Corona, semoga dipahami,” pungkas Willy.