RADAR NONSTOP – Turunnya prestasi Barcelona musim ini disebut-sebut ada andil Lionel Messi di dalamnya. La Pulga diklaim kesal dengan kebijakan Barca pada 2017 lalu.
Musim ini menjadi musim terburuk bagi El Barca yang tak hanya meraih predikat tanpa trofi, melainkan juga alami krisis finansial. Penderitaan mereka bahkan terancam bertambah panjang setelah berpotensi ditinggal pemain bintangnya, Messi, karena suatu alasan.
Kalangan menyebut bahwa La Pulga ingin angkat kaki selepas hasil mengecewakan di LaLiga Spanyol dan dilibas Bayern Munchen 2-8 di gelaran Liga Champions, tapi kenyataannya tak demikian. Kandidat presiden Barca, Agusti Benedito, menyebut keretakan ini imbas kepergian Neymar tiga tahun lalu.
BERITA TERKAIT :Mario Balotelli Tak Lagi Jadi Gembel
Lamine Yamal Contek Ronaldo
"Sayangnya saya berpikir jika (Josep) Maria Bartomeu akan menerima surat kepergian Messi dari Barcelona. Alhasil ini akan menjadi salah satu momen tragis yang pernah terjadi dalam kubu klub sejak era Bartomeu-Rosell," tutur Benedito, seperti dilansir dari Sport Bible.
"Jika Messi benar-benar menolak perpanjang masa kontrak musim panas ini, saya yakin dia bakal pergi. Hal ini sendiri nampak terjadi semenjak kepergian Neymar, sehingga Messi terlihat tak pernah bahagia lagi," sambungnya.
Kepergian Neymar dengan tebusan 222 juta Euro (Rp 3,8 triliun) ke Paris Saint-Germain tiga tahun lalu nyatanya buat Barcelona mulai hancur dari dalam.
Memiliki performa luar biasa melalui trio MSN, mereka malah buang bintang asal Brasil itu sehingga kini hanya tersisa Messi dan Luis Suarez.
Punya jalinan persahabatan erat, tak heran membuat Messi terpukul dan bahkan sempat mendesak agar Neymar didatangkan kembali.
Bukannya mengabulkan permintaan Messi, Blaugrana malah bikin La Pulga kian berang karena menghambur-hamburkan uang, demi pemain-pemain yang justru gagal penuhi ekspektasi.