RADAR NONSTOP- Pilkada serentak tahun 2020 diwarnai dengan banyaknya calon yang berasal dari kalangan artis.
Tercatat beberapa diantaranya yaitu; Syahrul Gunawan sebagai Calon Wakil Bupati Kab. Bandung, Adly Fairus sebagai Calon Wakil Bupati Kab. Karawang, Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Kab. Indramayu, Firman Mutakim sebagai Calon Wakil Bupati Cilegon, Fadia A. Rafiq sebagai Calon Bupati Pekalongan, dan Iyet Bustami sebagai Calon Wakil Bupati Bengkalis.
Pengamat politik nasional Tamil Selvan mengatakan bahwa strategi mencalonkan artis dalam pilkada merupakan cara parpol untuk mendapatkan popularitas instan dan menutupi kegagalan sistem pengkaderan.
BERITA TERKAIT :Pramono Jangan Mau Dikibuli, Para Pemburu Jabatan Jago Klaim Dan Pasang Boneka
Fauzi Bowo Beserta Masyarakat Yakin Pramdoel Akan Jadi Pemimpin Jakarta
"Biasanya para artis ini diposisikan sebagai wakil, tujuannya guna mendulang popularitas secara instan karena calon utamanya kurang dikenal. Ini selalu terjadi karena bobroknya sistem pengkaderan parpol." Ungkap pengamat yang akrap disapa Kang Tamil ini kepada awak media, Selasa, 9/9/2020.
Kang Tamil mengatakan bahwa salah satu tugas partai politik yang kini terabaikan adalah melakukan pengkaderan atau pendidikan politik kepada anggotanya, sehingga dapat diterjunkan dalam kontestasi pilkada dengan harapan dapat memberi solusi pada keresahan rakyat.
"Jadi pengkaderan itu diabaikan karena kepentingan politik praktis. Maka biasanya calon artis ini digunakan untuk mendongkrak popularitas calon utama yang biasanya kader karbitan. Kemudian setelah jadi, biasanya para artis ini tidak akan diberi peran dalam memimpin, hanya dijadikan pajangan saja." Ungkap pemilik akun youtube KangTamil ini.
Disamping itu, Kang Tamil mengatakan bahwa rakyat sudah cerdas dan tidak bisa dikelabui dengan strategi pencalonan artis ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya calon artis yang tidak terpilih pada pileg maupun pilkada sebelumnya.
"Saya kira rakyat kita sudah cukup cerdas. Bagi saya tidak ada salahnya pencalonan artis dalam pilkada. Namun yang benar itu, artis tersebut adalah kader partai politik yang mempunyai kiprah yang jelas dalam perpolitikannya. Contoh seperti Rieke Diah Pitaloka, Nurul Arifin, dan banyak artis lainnya. Jadi bukan ujuk-ujuk, itu karbitan namanya," tutup pengamat ini.