Jumat,  18 October 2024

Musim Hujan, Jakarta Luber dan Ancaman Longsor di Bogor

NS/RN
Musim Hujan, Jakarta Luber dan Ancaman Longsor di Bogor
Banjir di Jakarta Utara pada 2017.

RADAR NONSTOP - Musim hujan telah tiba. Walaupun intensitas-nya masih kecil, tapi warga yang tinggal di bantaran kali harap waspada.

Data dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) menyebutkan, sebanyak 129 kelurahan di Jakarta terancam banjir pada musim hujan 2018/2019.

Dari 268 kelurahan sekitar 48 persen rawan banjir. 129 kelurahan itu diantisipasi bakal banjir akibat meluapnya sungai Angke, Pesanggrahan, Krukut, Ciliwung Kelurahan, Kanal Banjir Barat, Ciliwung Lama Kelurahan, Sunter, Cipinang Kelurahan, daan Cengkareng Drain.

BERITA TERKAIT :
Pj Wali Kota Bekasi Diamuk, Fotonya Dipajang Di Pohon Pisang
Irvansyah Dicurhati Warga, Calon Bupati Lain Cuma Umbar Janji

Memasuki peralihan musim (pancaroba), Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dramaga, Bogor mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem hingga Desember 2018 mendatang.

Kepala Seksi Data dan Informasi  Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga Bogor, Jadi Saputra mengatakan cuaca ekstrem akan terjadi sejak Oktober hingga Desember mendatang.

"Bahkan berpotensi terjadinya puting beliung disertai hujan es, kami juga segera memberikan peringatan dini," kata Hadi kepada wartawan, Rabu (24/10/2018).

Tak hanya itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap cuaca tersebut, sebab puncak musim hujan ini akan terjadi pada Januari hingga Februari 2019. Cuaca ekstrem dipicu awan Cumulonimbus sehingga bisa mengakibatkan hujan ekstrem, angin puting beliung dan hujan es.

Di Bogor ada 21 titik rawan longsor. Daerah ini harus diminimalisir untuk meniadakan korban jiwa.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Dede Armansyah menegaskan daerah rawan longsor secara umum tercatat di 21 wilayah.

Di Barat meliputi Kecamatan Sukajaya, Cigudeg, Nanggung, Leuwiliang, Leuwisadeng, Pamijahan dan Tamansari. "Umumnya, karena daerahnya berbukit dan berada di lereng atau kaki gunung, ditambah faktor geologi wilayah tersebut batu-batuannya banyak mengandung lempung," jelasnya.

Sementara untuk wilayah Selatan, tercatat di Kecamatan Ciawi, Megamendung, Cisarua, Cijeruk dan Cigombong. Selanjutnya untuk wilayah Timur yakni Kecamatan Sukamakmur, Tanjungsari dan Cariu.