RADAR NONSTOP - Badan SAR Nasional (Basarnas) menemukan puing-puing pesawat yang hilang kontak di koordinat 05 48.934 S 107 07.384 E di sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, memerintahkan armada kapal dan helikopter melakukan pencarian setelah mendapatkan laporan pesawat Lion Air JT-610 jatuh, Senin pagi, 29 Oktober 2018.
BERITA TERKAIT :Warning, Penikmat Duit Proyek Jalur KA Besitang-Langsa Sumut
Sekkel Kemsel Ucapkan Terimakasih, Gubernur Lions Clubs: Bentuk Pengabdian Kami ke Warga
"Kami menemukan adanya puing-puing pesawat, pelampung, tas dan handphone," kata Syaugi di Kantor Pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Bukan cuma menemukan puing-puing, jajarannya juga menemukan adanya beberapa bagian tubuh manusia. "Ada juga potongan tubuh," ucapnya.
Pesawat Lion Air jurusan Jakarta-Pangkal Pinang itu hilang kontak sekira pukul 06.20 WIB. Pesawat seharusnya mendarat di Pangkal Pinang pada pukul 07.20 WIB. Pesawat membawa 189 penumpang, termasuk kru pesawat.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di akun medsosnya menyebutkan, pesawat Lion Air JT 610 jatuh di dekat fasilitas Anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di lepas pantai di utara Bekasi, Jawa Barat.
“Petugas PHE ONWJ melakukan evakuasi dan mengambil dokumentasi. Serpihan jatuhnya pesawat, tas, dan lainnya diambil olrh petugas anjungan lepas pantai (PHE ONWJ). Belum ada korban yang ditemukan,” ujar Nugroho
Saat ini Basarnas, Kementerian Perhubungan, Satpol PP, petugas PHE ONWJ dan relawan masih melakukan evakuasi.