RADAR NONSTOP - Lion Air JT 610 jatuh dikarenakan manajemen yang buruk. Komisi V DPR akan ‘permak’ bos Lion Air.
Demikian dikatakan oleh Made, staf khusus dari Sukur Nababan, anggota Komisi V DPR, terjadinya kecelakaan yang menimpa penumpang dan awak pesawat Lion Air JT 610, tidak bisa dilepaskan dari manajemen yang buruk.
"Terjadi kecelakaan tidak terlepas dari manajemen yang tidak bagus. Kalau manajemen bagus, pasti kemungkinan kecelakaan kecil. Revolusi manajemen dan sistemnya harus diperbaiki. Dalam waktu dekat ini, Komisi V akan panggil pihak-pihak terkait untuk memberikan penjelasan sesuai porsi mereka," ungkap Made, saat diskusi bertema Potret Dunia Penerbangan Indonesia, di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2018).
BERITA TERKAIT :Sekkel Kemsel Ucapkan Terimakasih, Gubernur Lions Clubs: Bentuk Pengabdian Kami ke Warga
Kompensasi Messi Bikin Merinding Pemain Inter Miami
Di lokasi yang sama, pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio mengatakan, ke depan pihak terkait harus benar-benar menjalankan regulasi penerbangan yang sudah ditetapkan.
Menurut dia, jika seluruh regulasi dijalankan, otomatis unsur keselamatan akan didapatkan. “Sekarang ini tidak usah bikin yang aneh-aneh. Kita pusing nanti, keluar duit lagi. Regulasi yang ada saat ini sudah oke, tinggal dijalankan saja. Regulasi itu ada untuk keselamatan," tegasnya.
Agus melanjutkan, apa pun moda transportasinya, baik darat, laut, atau udara, pastinya selamat jika memang regulasi dilakukan seluruhnya, tanpa ada yang dilompati apalagi disiasati. “Saya katakan, transportasi apa pun modanya, ujung tombaknya itu keselamatan," pungkasnya.