RN- Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) periode 2016 – 2021 telah memasuki periode akhir.
PB PRSI pun merencanakan bakal menggelar Musyawarah Nasional (Munas) yang akan digelar pada 27 Februari 2021 dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum PB PRSI baru secara virtual.
Selain ketum Anindya Bakrie yang tetap akan maju kembali, ada kandidat kuat calon ketua umum PRSI Wibisono juga telah menyatakan siap untuk menantang ketum PRSI pada Munas tersebut.
BERITA TERKAIT :Hasil Evaluasi PON Aceh-Sumut, Selancar Ombak DKI: KONI & Cabor Sudah Berjuang
Persiapan Menuju Porprov Jabar, Karateka Kota Bekasi Test Your Limits & Reach Your Victory
Sosok pengusaha yang dikenal low profile ini telah menyatakan siap untuk menjadi ketum PRSI periode 2021-2025. Keinginan untuk maju menjadi ketum telah dilaporkan ke KONI pusat, Ia bersama timnya diterima oleh sekjen KONI Ade Lukman, dalam pertemuan juga membahas masalah syarat aturan Munas yang tidak sesuai AD/ART, seperti adanya uang pendaftaran caketum senilai Rp.100.000.000 (seratus juta).
"Hari ini Kamis (18/02/2021) saya dan tim menghadap ke KONI pusat, dan diterima dengan baik oleh Sekjen Koni pak Ade Lukman, selain meminta restu saya juga melaporkan adanya penyimpangan AD/ART tentang syarat pendaftaran caketum senilai 100jt, alasan dana tersebut dipergunakan untuk kegiatan Munas, ini bentuk money politik,dan ketentuan ini harus dirubah." ujar Wibisono menyatakan ke awak Jumat (19/02/2021).
Selain itu, dalam pertemuan juga dibahas tentang prestasi renang yang ahkir akhir ini sangat minim prestasi, padahal cabang akuatik ini diharapkan bisa mendulang emas sebanyak banyaknya, imbuhnya.
"Saya tidak ambisi menjadi ketum, tapi saya akan maju menjadi ketum asal panitia Munas berjalan sesuai AD/ART, karena kalo belum apa apa sudah dilanggar, trus bagaimana nasib organisasi kedepan bisa berjalan dengan baik, karena acuan organisasi harus taat azas AD/ART, " pungkas Wibisono