Senin,  06 May 2024

Aliran Sesat Hakekok juga Sering Gelar Ritual Kawin Gaib

DIS/RN
Aliran Sesat Hakekok juga Sering Gelar Ritual Kawin Gaib

RN - Tak hanya menggelar ritual mandi bugil bersama, aliran sesat Hakekok di Pandeglang dalam sejarahnya juga kerap menggelar ritual kawin gaib.

Sebenarnya, ajaran hakekok telah dianggap sesat oleh MUI. Aliran Hakekok Balakasuta ini sendiri pertama kali dibawa seorang tokoh berinsial AE yang sudah almarhum.

Aliran ini dikembangkan di Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Bogor oleh AE hingga ajaran ini sampai ke Arya (52) warga Kecamatan Cimanggu dan dikembangkan di sana.

BERITA TERKAIT :
Heboh, Aliran Sesat di Pandeglang Gelar Ritual Mandi Telanjang Bareng di Tengah Kebun

Aliran Hakekok pun sudah lama muncul di Pandeglang, Banten. Aliran ini pernah dikembangkan di padepokan atau majelis zikir di Desa Sekon, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang dengan pemiliknya bernama Kasrudin.

Kebanyakan santrinya berasal dari Jawa Barat, Jakarta dan Banten. Pada 2009, padepokan yang sudah berdiri selama 5 tahun ini dibakar warga karena diduga mengajarkan aliran sesat kepada para muridnya.

Keberadaan padepokan tersebut membuat warga setempat resah. Puncaknya, warga secara spontan membakar padepokan tersebut.

Warga setempat emosi karena pimpinan padepokan, Kasrudin sering menggauli wanita pengikutnya dengan modus perkawinan gaib. Dua anak tiri Kasrudin disebut-sebut turut menjadi korban kawin gaib ini.

Kawin gaib diduga dilakukan Kasrudin dan pengikutnya yang umumnya adalah warga Jakarta. Seorang perempuan bernama Diah Atian Susanti (45) juga menjadi korban Kasrudin. Diah tinggal serumah dengan Kasrudin tanpa ikatan pernikahan.

Empat tahun setelah pembakaran padepokan milik Kasrudin, aliran Hakekok muncul lagi di Pandeglang. Kali ini, aliran Hakekok dipimpin warga Pandeglang bernama Arya (54). Ia mengajak pengikutnya mandi bareng tanpa busana di area perkebunan sawit pada Kamis (11/3/2021).

Polisi sudah mengamankan Arya bersama 15 pengikutnya. Polisi menyita barang bawaan mereka, seperti jimat dan kondom.

“Ajarannya kelompok ini mengadopsi ajaran Hakekok. Saat ini, pemimpin mereka beserta kelompoknya sedang kami periksa untuk mendalami motif dan tujuannya melakukan kegiatan tersebut,” ucap Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana kepada wartawan, Jumat (12/3/2021).