RN - Andre Taulany pamer tas KW. Presenter dan penyanti ini langsung menjadi sorotan warganet.
Bahkan, ada netizen menyebut kalau aksi Andre itu menyindir tipis-tipis. Dalam unggahannya, sang komedian terlihat duduk di atas sebuah motor.
Dia tampak memamerkan sebuah tas bermerek yang menurut dia adalah produk palsu.
BERITA TERKAIT :Artis Tajir, Bisnis Prilly Latuconsina Dari Klub Bola Hingga Toko Roti
Prabowo Lebih Jago Dari Jokowi, Sekali Gebrak Bawa Rp156,5 Triliun Dari China
"Alhamdulillah akhirnya bisa beli tas merk G*CCI Super, harganya Rp235.000. Hasil kerja keras siang dan malam, disertai doa dan ridho orangtua,” ujar Andre Taulany seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya, pada Jumat (16/4/2021).
“Insya Allah halal enggak merugikan orang lain, enggak jahat sama orang. Bukan hasil rampok, bukan hasil menipu, bukan hasil korupsi,” imbuhnya.
Andre Taulany dalam imbuhan unggahannya juga mengaku, kalau isi tasnya tersebut bermanfaat untuk menggaji karyawan dan bisa untuk bersedekah. “Eh iya kalau kita sedekah nyumbang, bantu orang terus kita posting dan ngomong ke orang-orang itu pamer enggak sih? Takut nanti disangka riya. Duh, bingung dengan eike cyin.”
Pada akhir kalimatnya, ayah tiga anak itu menegaskan postingannya tersebut tak bermaksud menyindir pihak tertentu. Dia pun berharap, tak ada pihak yang merasa tak enak hati dengan unggahannya.
“Hanya bentuk bersyukur saja , Allah maha tahu. Selamat menjalankan ibadah puasa," tuturnya.
Unggahan tersebut dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit yang menduga unggahan tersebut diunggahnya untuk menyindir Ade Armando. “Semua artis pada bikin sindiran tipis nih yang kemarin kena nyinyiran,” katanya.
Permasalahan ini bermula dari pernyataan pakar komunikasi Ade Armando yang menyoroti konten kemewahan para selebriti. Selain Andre Taulany, dia juga menyoroti Atta Halilintar dan Raffi Ahmad.
Dia menilai, para artis tersebut tak memberikan gambaran baik tentang bagaimana cara membelanjakan uang. Selain itu, konten para artis itu dinilai membuat beberapa pihak merasa hidup pada tatanan sistem yang tak adil.