Jumat,  22 November 2024

Dua Kali Vaksin Gak Kebal Corona, Buktinya Fadli Zon Tepar Diserang COVID-19

NS/RN/NET
Dua Kali Vaksin Gak Kebal Corona, Buktinya Fadli Zon Tepar Diserang COVID-19
Fadli Zon

RN - Vaksin tidak menjadi jaminan bebas Corona. Untuk itulah, semua pihak harus tetap waspada dan menjaga prokes. 

Seperti Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengumumkan bahwa dirinya telah terpapar Covid-19.

Sebelum Fadli, Wagub Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah positif Corona COVID-19 meski sudah mendapatkan 2 dosis vaksi. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri membenarkan kabar Sitti Rohmi Djalilah positif Covid-19.

BERITA TERKAIT :
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Pastikan Anak-anak Sudah Terimunisasi, Petugas Puskes se- Penjaringan Sweeping Polio

Lalu, istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya dinyatakan positif COVID-19 dalam keadaan sudah menerima 2 dosis vaksin COVID-19.

Fadli Zon menyampaikan bahwa dirinya positif Covid-19 melalui kun Twitter pribadinya, @fadlizon pada hari Minggu (30/5/2021).

"Di hari-hari menjelang 50 tahun, akhirnya saya terpapar Covid-19," tulis dia.

Mantan Wakil Ketua DPR berpesan agar masyarakat tetap waspada terhadap penularan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Bahkan, ia menyebut telah rampung dua kali vaksin sebelum dinyatakan terpapar Covid-19. "Maret lalu sudah 2 kali vaksin, n tes titer antibodi 250 (cukup baik). Covid-19 ini nyata ada," ujarnya.

Ia pun memastikan bahwa saat ini kondisi kesehatannya masih dalam keadaan yang baik. "Mari waspada jaga kesehatan, jaga jarak, jaga imunitas tubuh. Mohon doanya," tuturnya.

35 Persen Rawan 

Kekuatan vaksin ternyata hanya 65 persen. Dan sisanya, 35 persen masih rawan dengan Corona.

Hal ini ditegaskan Ketua tim riset uji klinis vaksin COVID-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Dr dr Kusnandi Rusmil, SpA(K).

Dia menjelaskan bahwa menurut riset, efikasi vaksin COVID-19 sebenarnya hanyalah 65 persen. Artinya, masih ada 35 persen kemungkinan seorang penerima vaksin terinfeksi COVID-19.

"Dari divaksin 35 persen tidak kebal, tapi dia bisa kena penyakit. Efektivitasnya itu 65 persen. Yang dia 65 persen itu tidak penyakit dan 35 persen kena penyakit," ujarnya dalam webinar oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Rabu (21/4/2021).

Menurutnya, seseorang yang sudah divaksin terkena COVID-19, umumnya gejala muncul hanya berupa gejala ringan. Akan tetapi, kondisi tersebut bergantung pada kondisi tubuh masing-masing orang. Pasalnya, setiap tubuh memiliki sensitivitas berbeda terhadap vaksin.

"35 Persen itu penyakitnya ringan karena sudah divaksin, tidak selalu dia kekebalannya penuh. Maksudnya, dia masih mungkin sudah divaksin kena penyakit. Tetapi kalau kena penyakit, dia ringan," imbuh Prof Kusnandi.

Mengatasinya, ia mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tetap menggunakan masker meski sudah disuntik vaksin. Pasalnya, kekebalan tubuh ini baru benar-benar terbentuk jika kekebalan kelompok (herd immunity) sudah terbentuk, dengan vaksinasi mencapai 70 persen dari populasi Indonesia.

Selain itu, pola hidup sehat perlu tetap dijaga untuk meningkatkan kemampuan tubuh membentuk zat anti.

"Kalau sudah divaksin bukan berarti pasti kebal terhadap penyakit, karena kalau divaksin artinya bukan kebal, tapi kalau kena penyakit ringan. Begitu mottonya. Kalau sudah divaksin, bagusnya mempersiapkan tubuh sesehat mungkin," pungkas Prof Kusnandi.