Jumat,  22 November 2024

Viral Rombongan Mobil Pejabat Halangi Ambulans, Siapa yang Perlu Prioritas Utama? Ini Kata Polisi

DIS/RN
Viral Rombongan Mobil Pejabat Halangi Ambulans, Siapa yang Perlu Prioritas Utama? Ini Kata Polisi

RN - Viral di jagad sosmed sebuah video ambulans tertahan oleh iring-iringan mobil yang diduga rombongan pejabat.

Rekaman berdurasi 27 detik tersebut diunggah oleh akun instagram @warung_jurnalis.

Diketahui, peristiwa itu terjadi di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (23/6/2021).

BERITA TERKAIT :
Tol Cipali Rawan Begal, Viral Komplotan Maling Ban Serep Kejar-Kejaran Dengan Polisi
Live TikTok Jangan Asal Jeplak, Ratu Entok Masuk Bui Akibat Sebut Yesus Potong Rambut? 

Dalam video tersebut terlihat ambulans Puskesmas Cilincing itu diberhentikan oleh petugas Dinas Perhubungan yang lebih mendahulukan rangkaian mobil berwarna hitam.

Perekam dalam video itu pun berteriak kepada petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang menahan laju agar diberi jalan.

"Guys ambulans tidak menjadi prioritas, Guys. Kita ditahan, kita ditahan. Masuk saja. Pak, emergency, Pak, emergency, Pak, emergency, emergency, emergency. Status merah, Pak, nggak dikasih jalan," ucap seseorang di video tersebut.

Lantas yang menjadi pertanyaan siapa yang harus didahulukan terlebih dahulu?

Menanggapi kejadian tersebut, Kasat Patwal Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono pun berikan penjelasan.

"Priorotas milik ambulans yang membawa orang sakit pastinya, namun kasus yang terjadi harus dilihat di lapangan. Misalnya di jalur perempatan diberhentikan karena ada iringan prioritas yang akan lewat, jika iringan itu berkecepatan tinggi tetap diberhentikan mendadak maka akan berpotensi laka lantas" kata Argo saat dihubungi GridOto.com, Sabtu (26/6/2021).

"Maksudnya bila iring-iringan sudah terlalu dekat dengan titik stop dan kalau dihentikan mendadak membahayakan bisa jadi ambulans yang akan tertahan," sambungnya.

Namun kata Argo jika masih ada jarak aman seharusnya didahulukan ambulans yang membawa orang sakit.

"Semua kembali ke diskresi anggota saat di lapangan karena situasional," tutupnya