Jumat,  29 March 2024

Soal Corona Naik Turun, Jokowi Pesan Gas Rem 

NS/RN/NET
Soal Corona Naik Turun, Jokowi Pesan Gas Rem 
Presiden Jokowi

RN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai sumringah. Dia mengaku sempat panik karena lonjakan Corona. 

Saay ini dia bersyukur bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur isolasi COVID-19 nasional sudah menurun drastis. Kendati demikian, Jokowi mewanti-wanti semua pihak agar tetap hati-hati.

"Alhamdulillah BOR kita pada hari ini, BOR nasional sudah turun menjadi 29%. Ini patut kita syukuri," kata Jokowi dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, yang disiarkan secara virtual, Kamis (26/8/2021).

BERITA TERKAIT :
Aroma Lengserkan Airlangga Makin Kenceng, Golkar Tetap Gelar Munas Bulan Desember 
Isu Jokowi Dan Gibran Rebut Ketua Umum Golkar, Hasto Warning Beringin Agar Tak Senasib PDIP

Jokowi mengatakan, pada Desember 2020, BOR nasional berada di angka 68 persen. Pada Mei 2021, BOR nasional pun turun menjadi 29 persen. Namun, karena merebaknya virus Corona varian Delta, BOR nasional pada Juli mencapai 80 persen.

"Melompat karena varian Delta di pertengahan Juli 18 Juli hampir 80% dan beberapa rumah sakit sudah mencapai 100%," ujarnya.

Jokowi pun bersyukur kini Indonesia sudah melewati masa-masa itu. BOR nasional, kata dia, sudah turun menjadi 29 persen.

"Ini patut kita syukuri. Yang biasanya saya pakai untuk patokan itu adalah BOR di Wisma Atlet. Dulu September, pernah September tahun lalu pernah mencapai 92%. Turun, turun, turun, di Mei pertengahan 18 Mei itu berada di angka 15%. Tapi melompat di akhir Juni 2021 30 Juni bahkan mencapai 91%, 91%," tutur Jokowi.

"Mungkin diteruskan 2 minggu kalau kenaikannya tetap. Sudah pasti Wisma Atlet akan kolaps. Alhamdulillah tadi pagi saya cek sudah berada di angka 12% BOR-nya," lanjutnya.

Jokowi melanjutkan, penurunan kasus COVID-19 dan BOR nasional ini memang harus disyukuri. Namun dia mewanti-wanti untuk tetap waspada. Sebab, virus Corona menurutnya adalah sesuatu yang sulit diprediksi.

"Angka-angka seperti ini ini tetap kita harus bersyukur. Tapi tetap harus waspada dan penuh kehati-hatian dalam memutuskan setiap policy yang ada. Karena barang ini sulit diduga barang ini sulit diprediksi dan penuh dengan ketidakpastian yang namanya COVID, apalagi yang namanya varian Delta," ungkap Jokowi.

Jokowi juga meminta semua pihak menjaga keseimbangan gas dan rem penanganan COVID-19. Maja, selain penurunan kasus, perekonomian Indonesia juga akan membaik.

"Harus menjaga gas dan rem ini agar betul-betul berada pada keseimbangan yang baik. Artinya COVIDnya tahap demi tahap bisa kita turunkan, bisa kita kurangi, sehingga ekonomi tahap demi tahap bisa kembali pulih ke arah normal atau lebih baik lagi," kata dia.