RN – Meskipun sudah resmi meninggalkan Liverpool, Georginio Wijnaldum sepertinya masih sakit disingkirkan The Reds. Wijnaldum mengaku Liverpool sengaja membiarkannya pergi, padahal ia sudah memberikan performa terbaik untuk klub.
Wijnaldum sendiri sebenarnya masih ingin berseragam merah ala Liverpool namun merasa tidak dihargai di Anfield. Maka dari itu ia memutuskan untuk bergabung dengan Paris Saint-Germain dengan kontrak berdurasi tiga musim.
Sebelum ini Wijnaldum kerap dituding jika ia hanya mencari penghasilan lebih banyak bersama Les Parisiens. Gelandang internasional Belanda tersebut bahkan dituduh berlindung dibalik perlakukan tidak mengenakkan fans klub lamanya untuk menutupi sifat mata duitan.
BERITA TERKAIT :Nerazzurri Siap Pulangkan Federico Chiesa Tahun Depan
Mental Bermasalah, Kylian Mbappe Masih Banjir Dukungan
"Dalam membuat keputusan, anda harus mengikuti kata hati. Beberapa bulan lalu aku sudah pernah mengumumkan niat untuk terus bertahan di Liverpool," ujar Wijnaldum pada L’Equipe.
"Tapi mereka tampak tidak sepenuhnya ingin aku tetap tinggal. Maka dari itu aku memutuskan untuk pergi," tambah midfielder berusia 30 tahun tersebut.
Sejak datang Newcastle United pada 2016 silam, Wijnaldum adalah salah satu pilar utama Liverpool di era manajerial Jurgen Klopp. 237 penampilan di segala ajang jadi bukti betapa pentingnya peran eks Feyenoord Rotterdam dan PSV Eindhoven tersebut.
Tanpa sumbangan 22 gol dan 16 assistnya, bisa jadi Liverpool tidak akan bisa memenangkan Liga Inggris dan Liga Champions pada musim 2018/2019 dan 2019/2020 lalu. Bersama Jordan Henderson dan Fabinho, Wijnaldum membentuk trio gelandang tangguh yang disegani seantero Eropa.