Sabtu,  23 November 2024

Tahir Ferdian Bersembunyi

Diduga Gelapkan Triliunan Dana Nasabah, Millenium Grup Didemo

Agus Supriyanto
Diduga Gelapkan Triliunan Dana Nasabah, Millenium Grup Didemo
Puluhan nasabah korban dugaan penipuan investasi Millenium Danatama Grup berunjuk rasa.

RADAR NONSTOP - Diduga menggelapkan dana nasabah triliunan rupiah, bos Millenium Grup didemo. Para nasabah menuntut uang mereka kembali.

Bos Millenium Grup, Lim Chong Peng alias Tahir Ferdian bersembunyi saat didemo para nasabah. Aksi nasabah menuntut uang mereka kembali itu digelar di Kantor Pusat PT. Millenium Danatama Grup (MDG), Jl. Kwitang Raya 1, Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2018).

"Kami nasabah (para korban) kasus dugaan penggelapan dana investasi di PT Millenium Danatama Grup menuntut uang kami dikembalikan," ujar salah seoarang nasabah yang menjadi korban dugaan penipuan/penggelapan Millenium Danatama Grup, Fendy Hermanto.

BERITA TERKAIT :

Kepada Radar Nonstop, di sela-sela demonstrasi, Fendy yang merupakan warga Surabaya ini mengatakan, aksi itu sudah dilakukan sejak 15 November hingga 22 November 2018. "Jadi begini, anak perusahaan Millenium Danatama Grup ini adaalah Koperasi Millenium Dinamika Investama (MDI), PT Bumi Berkat Citra (BBC), Koperasi Citra Makmur Sejati (CMS), Koperasi Bumimas Inti Cemerlang (BIC) dll. Korban jumlahnya ribuan dengan nilai kerugian sekitar Rp 2 triliun," paparnya.

Bersama rekan-rekan korban lainnnya, Fendy datang ke Jakarta. "Ada yang dari Surabaya, Jakarta dan yang lainnya. Jadi, kami diminta menempatkan dana dalam bentuk MTN (Medium Term Note) pad anak perusahaan MDG yaitu Koperasi MDI dan PT BBC dengan pemberian bunga sekitar 9-13 persen per tahun. Selain itu, masih banyak anak perusahaan lainnya yang dijadikan sebagai tempat investasi seperti Koperasi CMS, BIC dll.," paparnya.

Dalam perjalanan terjadi kemacetan pembayaran pokok dan bunga. "Intinya kami para nasabah meminta uang kami kembali. Tapi, pihak pemilik MDG (Tahir Ferdian) dan anak-anaknya (Lim Angie Christina Halim dan Lim Victory Halim) tidak ada itikat baik untuk menemui kami. Maka kami demo menuntut uang kami kembali," tandasnya.

Hal senada dikatakan korban lainnya yang juga dari Surabaya, Endry Sutjiawan. "Dana kami yang hilang dan belum kembali sekitar Rp 2,4 miliar sekian. Para korban macam-macam nilai kerugiannya. Kami tegaskan, Tahir Ferdian harus kembalikan dana kami," Endry berucap.

Segala upaya telah dilakukan Endry dan para korban lainnya. "Kami sudah laporkan kasus ini ke polda Jawa Timur dan lainnya. Kami mengadu ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ke Kejaksaan Agung, ke Kapolri, Mahkamah Agung sampai ke Presiden. Tapi, belum ada hasil," ungkapnya.

Fendy menambahkan, dirinya bersama teman-teman akan berjuang sampai titik darah penghabisan. "Uang saya yang saya investasikan sekitar Rp 10 miliar. Para korban lainnya masih banyak lagi. Kami pokoknya akan berjuang sampai titik darah penghabisan supaya uang kami kembali," tegas Fendy.