RN - Kota Bogor menjadi salah satu tujuan warga Jakarta yang hendak memburu kuliner. Tapi, belakangan kota hujan itu rawan tindak kriminal.
"Saya hampir kena palak pas di JPO," tegas Adi warga Kelapa Gading, Jakut kepada wartawan saat ditemui di kawasan Sabang, Minggu (16/1).
Adi mengaku kapok dan memilih kuliner di Jakarta. "Saat itu saya gak bawa mobil dan naik KRL ama keluarga ke Bogor. Tapi ngeri juga deh jadi gak ke sana lagi apalagi nyebrang JPO," ungkapnya.
BERITA TERKAIT :Biar Tahu Item Loksem Binaan UMKM, Kelurahan Penjaringan Tebar Data di Website Pemkot Jakut
Musim Pilkada Serentak, Peredaran Duit Naik Jadi Rp 9 Triliun
Diketahui, Polresta Bogor Kota bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan kegiatan preventif pencegahan tindak pencurian atau copet di jembatan penyeberangan orang (JPO) Stasiun Bogor. Tidak hanya memasang CCTV, Polresta Bogor juga menempatkan personel tak berseragam untuk berjaga di JPO.
Kasat Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota, Kompol Dhoni Erwanto, mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Perbubungan (Dishub), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), dan Satpol PP Kota Bogor.
“Dengan Dishub kami meningkatkan penerangan di sekitar JPO yang sebelumnya sangat gelap. Kemudian dengan Satpol PP kami melepas spanduk yang masih menempel di sana karena jarak pandang di sana tidak terlihat karena tertutup spanduk,” kata Dhoni, Sabtu (15/1).
Setelah berkoordinasi dengan Diskominfo Kota Bogor untuk memasang CCTV, Dhoni mengatakan, Polresta Bogor Kota juga menempatkan personel tak berseragam di sekitar JPO yang dikenal rawan copet itu.
“Kepada masyarakat yang merasa dirugikan atau melihat langsung, langsung saja melapor ke pihak kepolisian. Karena kita sudah terbuka terkait dengan proses yang ada,” imbuhnya.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengatakan ke depan pihaknya juga akan memetakan JPO-JPO lain untuk juga dipasang CCTV. Agar masyarakat bisa merasa aman ketika melintas di JPO.
“Nanti juga kita bisa pasang cermin. Sehingga warga bisa melihat orang di belakangnya. Artinya memperkecil peluang kesempatan bagi para pelaku melalukan kejahatan,” pungkasnya.