Nggak Bosan Nyinyir Terus? Lebih Baik Bantu Program Jokowi dan Pemerintah Pulihkan Ekonomi Nasional

RN - Para kadrun yang kerjanya terus menerus nyinyir tapi tak pernah memberikan solusi diajak sadar dan pakai akal sehat.

“Daripada nyinyirin Presiden RI Ir. Joko Widodo terus-terusan, lebih baik bantu program kerja beliau, pemerintahan dan jajarannya untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional,” ujar Ketua Partisipan JARI’98 Bidang Kesenian, Andika melalui pesan elektronik, dikutip Jumat (1/4/2022).

Andika mengatakan salah satu solusi dan kunci percepatan ekonomi pasca diluluhlantakkan badai Covid -19 ada pada seniman (musisi).

“Ayo beri semangat untuk para seniman dan musisi supaya mereka bisa bangkit dan mengorbitkan karya-karya spektakuler mereka,” ujar Andika.

“Selain kembali ingatkan budaya kita soal musik tradisional, alasan mendasarnya kita sudah sangat lelah dan jemu atas musibah gelombang Covid -19, jadi butuh hiburan,”

Selain itu, imbuh Andika, Covid -19 telah banyak menguras anggaran dari APBN untuk memutus rantai virus mematikan asal Wuhan, China itu.

“Kembalinya para seniman dan musisi, tentu sangat bermanfaat, baik untuk nusa maupun bangsa. Kami menyakini, dengan adanya panggung-panggung hiburan sektor ekonomi perlahan akan bangkit, akan ramai di tiap rumah makan (Restaurant), Mall, Kafe-Kafe, Hotel-hotel, Tempat Karoeke dan lain-lain.

“Artinya, akan banya tenaga kerja terserap, terciptanya lapangan kerja baru. Rakyat dapat menafkahi kebutuhan anak isterinya,” beber Andika.

Andika menegaskan, Presiden Jokowi beserta pemerintah dan jajaran akan mendukung gebrakan ini. Apalagi saat ini bukan lagi jaman kepingan CD, VCD maupun DVD, sekarang era digital.

“Pemerintah harus hadir menjembatani persoalan tersebut, agar karya para seniman dan musisi dihargai kehadirannya. Bila perlu dibentuk perangkat khusus untuk marketing lagu-lagunya. Apakah nanti semisal seperti flash disc baru. Insya Allah jika ini dilakukan oleh Pemerintah maka ekonomi akan pulih dan Indonesia bertambah maju,” tandas Andika