RN - Emak-emak mencibir Menteri BUMN Erick Thohir. Mantan pemilik Inter Milan ini meminta perusahaan swasta ikut aktif berperan mengatasi krisis minyak goreng (migor) di Indonesia.
Sebab, kata dia, perusahaan minyak swasta tersebut sudah mendapat berkah dari Indonesia. "Owalah Pak, migor dah lama naik, kenapa baru sekarang, piye iki," tegas Yu Sum, warga Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (9/4) malam.
Emak-emak tiga anak ini menyatakan, dirinya terpaksa mengirit duit belanja demi membeli minyak goreng alias migor. "Bu Khofifah Indar Parawansa sudah keliling pasar lho," ucapnya.
BERITA TERKAIT :Penimbun Emas Sumringah, Emak-Emak: Lumayan Buat Modal Liburan
Modus Baru Hipnotis Di Serpong Tangsel, ATM Ditukar Lalu Dikuras, Duit Belanja Emak-Emak Ludes
Begitu juga dengan Tanini. Emak-emak satu anak ini menilai, sebaiknya Menteri Erick bisa menurunkan harga migor yang sudah mencekik rakyat.
Menurut Erick, BUMN saat ini hanya menguasai sekitar 4% kebun sawit di Indonesia. Jika ditambah hasil petani, ujarnya, porsi BUMN di pasar minyak sawit (CPO) nasional hanya 7%.
"Yang mayoritas itu swasta. Sejak awal beberapa bulan lalu saya sudah mengetuk hati swasta. Kalau BUMN yang hanya punya 4% saja melakukan perubahan, seperempat produksinya untuk rakyat. Saya mengetuk swasta punya komitmen penuh untuk pemberian minyak goreng kepada rakyat," kata Erick dalam video wawancara saat Operasi Pasar Migor Curah PTPN Group di Lamongan, Jawa Timur, dikutip Sabtu (9/4/2022).
"Ingat loh, kita sebagai bagian dari Indonesia, alhamdulillah luar biasa. Kita mesti ingat kita hidup, dapat berkah di Indonesia. Jadi, ketika ada seperti ini, swasta harus bertanggung jawab ikut menyelesaikan. Jadi jadi orang asing," ujarnya.
"Ketika kayanya dari sumber daya alam Indonesia, tapi ketika rakyat butuh nggak hadir," tukas Erick.
Karena itu, dia kembali mengajak perusahaan minyak sawit swasta bekerja sama dengan BUMN, pemerintah pusat dan daerah menekan gejolak migor di Indonesia.