Jumat,  29 March 2024

Ingat Pesan Jokowi Dan Wapres, Erick Jangan Terlalu Gatel Lah?

NS/RN
Ingat Pesan Jokowi Dan Wapres, Erick Jangan Terlalu Gatel Lah?
Spanduk Erick beredar, beberapa waktu lalu.

RN - Menteri BUMN Erick Thohir nampaknya lagi konsen mengerek elektabilitas. Spanduk dan balihonya mulai meyebar dibeberapa provinsi.

Bahkan, kini mantan bos Inter Milan itu juga getol menghadiri pertemuan yang digagas para aktivis. Kamis (12/5), Erick menghadiri kegiatan halal bihalal para aktivis 98 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

Dalam acara tersebut, Erick memberikan rumah tinggal untuk keluarga 4 korban Tragedi Trisakti 1998 yaitu Herry Hartanto, Elang Mulia Lesmana, Hendriawan Sie dan Hafidin Royan. Bantuan itu diberikan melalui PT Bank Tabungan Negara (BTN).

BERITA TERKAIT :
Sekjen Partai Pro Ganjar Bidik Eks Ketua MK Anwar Usman, Awas Nanti Kena Setrum?
40 Juta Orang Ogah Coblos Capres-Cawapres, Suara Ganjar Kalah Lawan Golput

Aksi Erick ini menjadi guyonan para warganet. Netizen menuding kalau Erick sedang pencitraan dengan memanfaatkan BUMN.

Tapi, Erick membantah bantuan rumah bagi empat ahli waris korban insiden Trisaksi sebagai pencitraan. Ia menekankan hal itu merupakan wujud kehadiran pemerintah.

"Pemerintah hadir dalam membangun manusia seutuhnya dari segi karakter, dari segi pendidikan, dari segi kesehatan, atau tidak kalah penting kesejahteraan," kata Erick kepada wartawan. 

Dia berpesan agar para aktivis 98 terus memperjuangkan nilai-nilai demokrasi demi kemajuan bangsa. Erick menyampaikan, tantangan bangsa Indonesia perlu dijawab oleh para aktivis 98. Di antaranya, nilai-nilai reformasi berupa transparansi dan profesionalitas harus diwujudkan.

"Yang namanya reformasi kalau di perusahaan sama dengan transformasi, demokrasi bicara transparan dan profesionalitas. Didasari itu kita juga sadari tantangan ke depan tentu bukan kita lupakan sejarah, tapi bagaimana kita bangun manusia Indonesia seutuhnya karena kemanusiaan jadi basis pengembangan negara," kata Erick dalam kegiatan tersebut.

Erick lalu berpesan bahwa negara maju harus didasari perkembangan kemampuan sumber daya manusianya (SDM). Sehingga, ia selalu mendorong pembangunan SDM agar menjadi kunci masa depan.

"BUMN terus hadirkan diri apakah dari CSR-nya yang kita bicara pendidikan, dimana kita tahu terjadi booming generasi muda makin banyak gen Z," ujar Erick.

Erick lanjut berpesan supaya para aktivis 98 memperkuat rasa empati kepada masyarakat. Sebab, menurut dia, nilai gotong royonglah yang menjadi dasar bangsa.

"Tidak kalah penting ini bahwa manusia satu dan lainnya jangan meninggalkan empati atau saling asuh, gotong royong yang jadi fudamental bangsa," kata Erick.

Erick mengakui dirinya bukan tokoh yang berjuang dalam proses reformasi. Namun, menurut dia, rasa empati wajib diberikannya kepada para korban dari peristiwa reformasi.

"Saya bukan bagian pahlawan reformasi, tapi tentu empati yang diberikan kepada pahlawan reformasi adalah sejarah yang memang harus dilakukan dan berkesinambungan. Sama seperti yang dilakukan hari ini di BUMN kita lakukan transformasi menjadi sejarah," kata Erick.

Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta para menteri meminta para menteri yang berniat maju Pilpres 2024 untuk tetap fokus pada tugasnya di Kementerian masing-masing.

“Tetap fokus, itu jangan tinggalkan pekerjaan,” katanya di Istana Wapres, Kamis (12/5).

Ma’ruf mengingatkan bahwa perintah Presiden Jokowi agar para menteri untuk fokus bekerja harus dijalankan. “Yang penting seperti presiden bilang, fokus pekerjaan,” tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan bahwa tahapan Pemilu 2024 akan dimulai pada pertengahan 2022.

Dia pun meminta jajaran menteri dan para kepala lembaga negara untuk fokus bekerja di tugas masing-masing.

"Berkaitan dengan tahapan Pemilu 2024 yang sudah akan dimulai pertengahan tahun ini, saya juga minta menteri, kepala lembaga agar fokus betul-betul bekerja di tugasnya masing-masing," kata Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin (9/5).

Dia menekankan agenda-agenda strategis nasional yang menjadi prioritas bersama harus terselenggara dengan baik. Jokowi ingin Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan tanpa ada gangguan.

Bukan Dukungan

Pertemuan Erick Thohir dengan aktivis 98 menjadi pro kontra. Ada yang menuding kalau pertemuan itu adalah cara Erick untuk merangkul aktivis yang sukses menjatuhkan rezim diktaktor Soeharto untuk Pilpres 2024.

Tapi, tudingan miring tersebut dibantah Direktur Eksekutif 98 Institute Sayed Junaidi Rizaldi. Dia menegaskan, acara halalbihalal dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bukan merupakan wujud dukungan dalam kontestasi Pilpres 2024. 

Ia menyebut acara itu merupakan wujud silaturahmi dan apresiasi para aktivis karena Kementerian BUMN telah memberikan rumah untuk keluarga 4 korban Tragedi Trisakti. 

“Kalau soal itu (pilpres) kan soal nanti berjalan bagaimana, tapi hari ini kita lihat komitmen kebangsaan beliau dan beliau bukan beban masa lalu,” ujar Sayed pada wartawan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022). 

Sayed mengatakan kerap bergurau dengan Erick. Dalam perbincangan keduanya, Erick dia anggap sebagai bagian dari aktivis 1998. 

“Kalau bercanda-bercanda kita, kan Pak Erick Thohir aktivis 98 yang kita tugaskan keluar negeri waktu itu,” kelakarnya.

Sayed menilai, kebenaran Erick bakal menjadi calon presiden atau tidak, hal tersebut ditentukan oleh masyarakat. “Rakyat memilih dari bagaimana kinerja beliau,” katanya. 

Sementara Erick melanjutkan, pemberian rumah untuk keluarga korban Tragedi Trisakti itu dilandasi oleh rasa kemanusiaan. Ia tak ingin pemberian fasilitas itu dikaitkan dengan urusan politik. 

“Mengapresiasi pahlawan reformasi dengan (memberikan) perumahan itu tetap payungnya kemanusiaan, jangan dilihat payungnya secara politis,” kata dia. 

Sebab, peristiwa 1998 merupakan bagian dari sejarah yang mesti selalu diingat masyarakat. “Itu sebuah kemanusiaan yang harus tetap kita gerakan karena kalau itu tidak terjadi kita akan hilang sebagai bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang ingat pada sejarah,” imbuh dia.