RADAR NONSTOP - Tiga bulan tidak mendapat kucuran dana dari BPJS Kesehatan, Pemilik Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta - Bogor menjerit lewat medsos.
Video berdurasi 2,45 menit yang diupload di dunia maya sengaja dibuat langsung oleh Pemilik Tunggal RS Harapan Bunda, Bogor, Jakarta dan Lampung, dr Afnisal RS.
"Saya sengaja buat Video ini. Karena jika kami tidak bisa beli penunjang HD (cuci darah) maka korbannya adalah masyarakat atau pasien," tukasnya saat dihubungi.
Meski demikian, ia mengaku tetap terus melakukan pelayanan meskipun harus putar otak menutupi coos kebutuhan.
"Saya khawatir tidak bisa lagi nutupi uang yang kami butuhkan. Jika, tagihan BPJ tak dibayar terlalu lama," pungkasnya.
Ia menerangkan, total uang yang belum dicairkan BPJS sebesar Rp 10,7 miliar. Jumlah itu, total dari tiga bulan tidak dibayar.
Dalam Video yang diunggah oleh Afnisal menjelaskan gambaran situasi pasien HD di ruang Cuci Darah Hemodialisa, RS Harapan Bunda, Bogor, belum lama ini.
Ia berharap, pemerintah eksekutif hingga legealatif segera bergerak.
"Dari Presiden, komisi 9 dan teman-teman BPJS saya harap harus cepat ambil tindakan," tukasnya seraya mempertegas, bukan hanya di dirinya, semua rumah sakit se Indonesia mengeluhkan lambannya pembayaran.
"Temen saya sendiri profesi dokter, dan para pemilik rumah sakit sudah menjerit," pungkasnya. (*)