RADAR NONSTOP – DPD RI menggelar acara Regional Diplomatic Meeting (RDM) di Bali. Acara tersebut merupakan salah satu upaya DPD RI dalam mewujudkan pembangunan daerah. Dimana dalam acara tersebut, perwakilan daerah akan bertemu dengan perwakilan negara sahabat untuk menarik investasi di daerah.
Saat membuka acara RDM di The Stones, Bali (7/12), Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bidang investasi. Daerah memiliki produk-produk unggulan yang dapat dijual ke luar negeri.
Melalui RDM yang diinisiasi oleh Badan Kerja Sama Parlemen (DPD) RI, daerah dapat menjalin kerja sama langsung dengan negara-negara sahabat untuk memasarkan produk-produknya.
BERITA TERKAIT :Jokowi Mau Jadi Jurkam Pilkada Bali, Acak-Acak Kandang Banteng?
Banyak Bule Kusut Di Bali, Wisatawan Bakal Dibatasi
Salah satu tujuan dari RDM adalah meningkatkan pertumbuhan yang berkualitas melalui pemerataan hasil-hasil pembangunan ke semua daerah dalam rangka mengatasi disparitas sosial ekonomi. “Di era globalisasi saat ini, dalam rangka percepatan pembangunan daerah, kita perlu menjalin hubungan kemitraan yang luas dengan berbagai negara,” ucap OSO.
Ia mengajak para duta besar yang hadir untuk turut serta dalam pembangunan di daerah. Menurutnya, di daerah banyak peluang-peluang baru yang bisa dikerjasamakan dengan pelaku bisnis dari masing-masing negara. DPD RI juga mendorong terbangunnya kerja sama bukan hanya antarnegara, tetapi juga antarpemerintah daerah, dalam bentuk sister provinces dan sister city.
“Dalam era keterbukaan saat ini, penting untuk menjalin kolaborasi dengan mitra-mitra di luar negeri untuk bersama-sama mengambil manfaat dari hubungan ekonomi, perdagangan, sosial budaya, teknologi, dan sebagainya,” tutur senator asal Kalimantan Barat ini.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua BKSP DPD RI, GKR Ayu Koes Indriyah, menjelaskan tujuan dari RDM yang telah diselenggarakan tiga kali ini adalah untuk menjembatani kepentingan daerah dalam rangka mengakselerasi pembangunan demi kesejahteraan rakyat melalui hubungan luar negeri yang saling menguntungkan.
“Dengan RDM, diharapkan intensitas komunikasi daerah dengan luar negeri menjadi semakin baik, sehingga memperluas jaringan pasar maupun jaringan kerja sama budaya dan sosial lainnya," katanya.
Senator asal Jawa Tengah ini menuturkan, dalam RDM ini BKSP DPD RI memfasilitasi dua jenis pertemuan, yaitu One on One Meeting dan Sesi Plenary. One on One Meeting bertujuan untuk membuka kesempatan bagi duta besar dan gubernur untuk bertemu secara khusus, agar terjadi pembicaraan yang lebih akrab dengan tema yang lebih spesifik.
Di pertemuan ini, Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, bertemu dengan duta besar dengan didampingi oleh Anggota DPD RI dari daerah tersebut.
Sedangkan dalam Sesi Plenary, akan membahas tema-tema umum dalam mengembangkan kerja sama. "Kami berharap pelaksanaan RDM 2018 ini mewujudkan langkah yang lebih konkret berupa satu pernyataan bersama mengenai pentingnya meningkatkan pertukaran informasi mengenai potensi kerja sama, maupun masalah-masalah yang menghambatnya. Pernyataan ini sangat penting sebagai rujukan untuk mewujudkan langkah-langkah konkret selanjutnya," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, yang turut hadir dalam acara tersebut, sangat mengapresiasi acara RDM yang digagas oleh DPD RI ini. Menurutnya, melalui RDM, potensi-potensi daerah dapat dipromosikan dan berpeluang besar dalam menarik investasi.
Melalui RDM, Retno beranggapan daerah dapat menjalin networking dengan negara-negara sahabat secara langsung dan berakhir pada terjalinnya kerja sama. “Potensi daerah kita banyak, kita perlu promosikan. Tadi saya sampaikan bahwa pertemuan sekarang ini merupakan pertemuan yang dapat menjembatani networking antara para kepala daerah dengan para duta besar asing di Indonesia secara langsung," ungkapnya.