RN - PKS sepertinya galau. Sebab, teman seperjuangannya sebagai oposisi kini resmi bergabung dengan Jokowi.
Jokowi menunjuk Zulkifli Hasan (Zulhas) sebagai Menteri Pedagangan. PKS menegaskan sikap oposisi merupakan ciri demokrasi sehingga selalu ada fungsi pengawasan terhadap pemerintahan.
"Oposisi itu ciri demokrasi. Selalu ada checks and balances," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Jumat (17/6/2022).
BERITA TERKAIT :Ban Kapten Mbappe di Timnas Bakal Dicopot
Tim Samurai Biru Bakal Beri Skuad Garuda Permainan Sengit
Mardani mengatakan sistem bernegara yang sehat bagi rakyat yakni jika parpol dan elite selalu terkontrol. Menurutnya, setiap gagasan atau tesis yang muncul dalam berdemokrasi, selalu ada kritik atau antitesisnya. Kemudian menciptakan kesatuan yang selaras atau sintesis.
"Yang sehat bagi rakyat jika parpol dan elite selalu terkontrol. Sehingga ada tesis dan antitesis yang menghasilkan sintesis. Kepentingan rakyat yang menang," kata anggota Komisi II DPR itu.
Mardani menyebut partainya menyatakan tegas bersikap menjadi oposisi pemerintah yang kritis dan konstruktif. Dia mengatakan PKS berkomitmen selalu dalam sikap tersebut.
"PKS akan selalu membela rakyat. Dan saat ini sikap itu tegas dengan jadi oposisi yang kritis dan konstruktif," ujar dia.
"Istikamah PKS oposisi kritis dan konstruktif," imbuhnya.
Dengan demikian, sebutnya, banyak sikap pemerintah yang dia koreksi. "Makanya banyak sekali sikap pemerintah yang kita koreksi," katanya.
Lebih lanjut, Mardani menekankan fungsi pengawasan terhadap pemerintah juga dilakukan oleh DPR. Dia mengatakan semua fraksi di parlemen harus mengawasi pemerintah.
"Fungsi parlemen itu salah satunya pengawasan. Justru partai manapun di parlemen mesti 'mengawasi' pemerintah," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Waketum PPP Arsul Sani menekankan PAN dapat menyesuaikan diri setelah masuk ke kabinet.
Arsul menjelaskan penyesuaian diri yang dimaksud yakni tetap kritis tetapi harus bisa menyatu secara keseluruhan. Dia menekankan tak bisa partai koalisi ada yang sejumlah politikusnya justru bersuara seperti oposisi pemerintahan.
"Artinya menyesuaikan diri itu, karena dia ada di dalam koalisi, ya memang tidak berarti tidak boleh kritis, tetap boleh kritis tetapi juga harus kita setel secara keseluruhan. Secara keseluruhan itu tidak bisa misalnya, partainya ada di sini, terus ada satu, dua, tiga politisnya yang kemudian bersuara seperti oposisi, gitu, lho. Ndak bisa kita," kata Arsul.