RADAR NONSTOP - Warga Kampung Luar Batang kesulitan air bersih. Tepatnya di RW 03 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Warga menuturkan, kondisi tersebut sudah berlangsung sejak tiga bulan terakhir. Yahya (40) warga Kampung Luar Batang mengatakan, selama ini dirinya merupakan pelanggan air PT Palyja dengan membayar Rp 75.000 per bulan.
Namun sejak tiga bulan terakhir, air bersih yang menjadi haknya tersebut mengalami kendala.
BERITA TERKAIT :Pasang Cyber Meter Di Meter Air Pelanggan, Inovasi PAM JAYA Tingkatkan Pelayanan
Sah, Summarecon Bekasi Jadi Pelanggan PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi
"Ini sebulan paling murah kena Rp 75.000, itu paling murah. Tapi keluarnya nggak maksimal. Kadang-kadang sebulan hanya dua atau tiga kali doang nyalanya," keluh Yahya, Kamis (13/12/2018).
Warga RT 07 RW 03 Penjaringan itu menuturkan air baru akan mengalir sekira pukul 02.00-3.00 WIB setiap harinya.
Kondisi itu tidak berlangsung karena sekira pukul 04.00 WIB aliran air akan kembali terputus.
"Saya mesti begadang setiap hari nungguin air nyala pukul 02.00 atau pukul 03.00 pagi. Itu juga nyalanya sebentar. Makanya beli air gerobak itu, sehari bisa dua gerobak, itu satu gerobak isi 12 jeriken air bersih, habis Rp 25.000," katanya.
Sementara dua gerobak air yang dibelinya itu hanya cukup untuk mengisi bak mandinya dan akan habis dalam waktu satu hari.
Khusus untuk kebutuhan masak atau air minum, Yahya mengaku harus membeli air galon.
Sekretaris Masjid Luar Batang, Herman, mengatakan, keluhan semacam ini sudah sering terjadi.
Hanya saja dari puluhan keluhan yang disampaikan dalam setahun, PT Palyja hanya melakukan beberapa kali tindakan.
"Alasan mereka itu ada perbaikan terus. Itu pun kemungkinan kroscek doang, keliling, belum ada tindakan. Kalau kita protes, ada perbaikan, setelah itu begitu lagi," keluh Herman.