Jumat,  29 March 2024

Listrik Kontrakan Diusik, Menteri BUMN Bakal 'Disetrum' Emak-Emak

RN/NS
Listrik Kontrakan Diusik, Menteri BUMN Bakal 'Disetrum' Emak-Emak
Ilustrasi

RN - Kontrakan dan rumah kos waspadalah. Sebab, dalam waktu dekat akan ada razia listrik.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemerintah terus mendorong agar subsidi tepat sasaran. Maka itu, konsolidasi data merupakan sesuatu yang penting.

Erick mengatakan, pemerintah tak mungkin terus memberikan subsidi pada orang yang mampu. Seperti halnya listrik, pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif untuk golongan 3.500 VA ke atas.

BERITA TERKAIT :
Syafrin Liputo Kalau Ngeles Paling Jago, Ngaku Beli Moge Rp 6,3 M Buat Kawal Gubernur DKI Baru
Dishub DKI Dihujat Soal Motor Listrik Rp 6,3 Miliar, Syafrin Liputo Buang Badan Dan Sebut Untuk Kawal Gubernur  

"Di subsidi ini juga kita dorong dan tidak mungkin pemerintah akan terus mensubsidi orang mampu. Seperti PLN kenapa yang 3.500 VA ke atas harus naik," katanya dalam seminar 'Menuju Masyarakat Cashless', Rabu (3/8/2022).

Erick sendiri menduga, penyaluran ini ada yang tidak tepat sasaran. Menurutnya, ada pengusaha kontrakan yang memakai listrik subsidi.

"Saya bukan anti bisnis kontrakan jangan salah. Ketika ada pengusaha yang punya bisnis kontrakan di mana-mana, per kamarnya dia pecah-pecah listriknya, lalu disewakan dengan jutaan tapi bayar listriknya subsidi, nah ini kan kembali tidak sehat," katanya.

"Bukan berarti kita anti, kita harus memperbaiki supaya apa, subsidi tepat sasaran," tambahnya.

Erick menambahkan, penyaluran BBM subsidi juga mesti tepat sasaran.

"Seperti juga tentu BBM. BBM tidak mungkin dengan sekarang subsidi yang diberikan pemerintah ratusan triliun dan kalau kita lihat harga-harga BBM luar negeri yang sudah sangat mahal, tapi kita membiarkan, mohon yang naik Alphard, saya juga naik Alphard, ketika masih isi Pertalite," terangnya.

Harga Sewa Naik

Adin, pemilik kontrakan di kawasan Kebayoran Baru, Jaksel mengaku, jika listrik dinaikan maka harga sewa mau tidak mau bakal naik.

Kata dia, dirinya saat ini memiliki 30 kontrakan dan 20 kamar kos. "Kenapa listrik dipecah agar penyewa bayarnya murah, kalau naik ya kita naikin sewa dong," ungkap pria berlogat Betawi ini kepada wartawan, Rabu (3/8) malam.

Begitu juga dengan Isra. Warga Kebon Jeruk, Jakbar ini mengaku aneh dengan ucapan Menteri BUMN. "Kalau saya yang bayar listrik penyewa masing-masing kamar. Kalau listriknya naik kasihan penyewa dong," ungkapnya.

Isra meminta kepada Menteri BUMN Erick Thohir tidak asal ngoceh. "Sebaiknya Erick itu blusukan masuk ke kampung-kampung. Kontrakan itu yang sewa ya orang susah, janganlah diusik," keluhnya.  

Emak-Emak tiga anak ini menilai, bedakan kontrakan dengan rumah kos. "Kalau rumah kos di pusat kota Jakarta mungkin orang berduit, lha kalau di kampung kan pekerja pabrik dan pedagang kecil yang sewa kontrakan. Makanya kalau jadi menteri jangan asal jeplak, apa mau itu Menteri BUMN kita setrum," sindir pemilik 20 rumah kontrakan ini.