Kamis,  25 April 2024

Gegara Kabel Udara Semrawut, Jago Merah Mengamuk di Jaktim dan Jakut

Tori
Gegara Kabel Udara Semrawut, Jago Merah Mengamuk di Jaktim dan Jakut
Ilustrasi/net

RN - Kabel udara semrawut diduga menjadi penyebab kebakaran di Jakarta Utara dan Jakarta Timur pada dinihari tadi.

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta melalui akun Instagramnya @humasjakfire, Selasa (6/9/2022), melaporkan kabel udara di Jalan Teluk Gong Selatan 3 RT007/RW017 Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, mengalami korsleting listrik lalu timbul percikan api sehingga terjadi kebakaran.

Dalam video yang diunggah humasjakfire, terlihat percikan api keluar dari jaringan kabel yang berada persis di depan rumah warga.

BERITA TERKAIT :
Masya Allah, Korban Kebakaran Mampang Tewas Berpelukan Di Atas Kasur 
Jaktim Sering Diamuk Si Jago Merah, Jadi Jawara Kebakaran  

Percikan api tersebut terlihat membesar dan menimbulkan suara ledakan dua kali hingga membakar kabel-kabel lainnya di area tiang yang sama. 

Selanjutnya kejadian kabel udara terbakar juga terjadi di rumah nomor 19 Jalan Kelapa Dua Wetan RT03/RW01 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Tampak sejumlah petugas berjibaku memadamkan api menggunakan apar, dilanjutkan selang mobil pemadam. 

"Petugas tiba di lokasi dan memulai operasi pukul 00.35 WIB, api berhasil dilokalisir pukul 01.05.WIB, kemudian masuk tahap pendinginan. Pukul 01.10 WIB, pemadaman berhasil dinyatakan selesai," tulis akun tersebut. 

Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden kebakaran tersebut.

Sementara di Jakarta Timur, sebanyak satu unit mobil pemadam dengan tiga personel dikerahkan guna memadamkan api. Pukul 02.15 WIB, operasi pemadaman dinyatakan selesai. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyiapkan solusi mengatasi kabel udara semrawut di DKI Jakarta dengan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) yang lokasinya nanti di berada bawah tanah, sebagai perubahan Jakarta yang lebih baik.

Ada tiga aspek dalam pembangunan SJUT yakni pemindahan kabel udara yang berada di atas ke lokasi bawah tanah.

Kemudian, pemasangan kabel di bawah tanah menjadi satu kesatuan dan rapi agar mengurangi kemacetan sehingga efeknya meningkatkan estetika pemandangan kota.

Ketiga adalah perbaikan layanan infrastruktur dari operator secara mandiri memotong, menertibkan dan menata kembali jaringan kabel yang sudah disiapkan.

Dalam mewujudkan tiga aspek tersebut, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Dinas Bina Marga untuk menyiapkan infrastruktur dan perawatan yang lebih terjamin.

"Dimulai 20 km pertama, kemudian nanti akan ada lima kilometer berikutnya secara bertahap, tapi nanti ditargetkan tentu seluruh kota bisa berubah menjadi kawasan SJUT," kata Anies.