RN - Aktivis iklim menggelar aksi. Minggu (13/11), mereka melakukan teatrikal dengan membawa bola dunia dalam aksi yang digelar berbarengan dengan penyelenggaraan G20.
Aktivis meminta pemimpin dunia menemukan solusi bersama atas kondisi ekonomi global. Dalam tulisan poster dan spanduk para aktivis menuding kalau peserta G20 hampir 90 persen pelaku perusakan lingkungan.
Para aktivis juga memprotes kebijakan mobil listrik. Mobil tekhnologi terbaruan itu merusak dan membunuh warga di lingkar tambang nikel.
BERITA TERKAIT :Jokowi Mau Jadi Jurkam Pilkada Bali, Acak-Acak Kandang Banteng?
Banyak Bule Kusut Di Bali, Wisatawan Bakal Dibatasi
"Pulau kecil dikavling tambang. G20 juga dicap pencitraan bisnis solusi palsu," ungkap aktivis yang menggelar aksi.
Diketahui, Indonesia kini menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan acara digelar di Bali. Perlu diketahui G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).
G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan (Afsel), Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan (Korsel), Rusia, Prancis, China, Turki, dan UE.