Minggu,  19 May 2024

Warga Dihimbau Waspada

Cianjur Selatan Berpotensi Diterjang Gelombang Tinggi dan Rob

RN/CR
Cianjur Selatan Berpotensi Diterjang Gelombang Tinggi dan Rob
Pantai Jayanti Cianjur Selatan -Net

RADAR NONSTOP - Warga Cianjur Selatan yang berdekatan dengan pantai diminta waspada dan hati - hati. Soalnya, selama periode Desember 2018 hingga Februari 2019, diprediksi akan terjadi siklus angin barat yang berpotensi menghadirkan gelombang tinggi dan rob.

"Kecepatan angin saat ini relatif cukup kencang. Tapi di perairan wilayah selatan kondisinya masih terbilang normal. Masyarakat harus selalu meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno, Minggu (30/12/2018).

Ia tak memungkiri kondisi cuaca belakangan ini kurang bersahabat. Karena itu, masyarakat juga diimbau untuk peka dengan kondisi alam.

BERITA TERKAIT :
Robert Lewandowski Bikin Blaugrana Bangkrut
Robert Lewandowski Bikin Fans Blaugrana 'Happy'

"Bencana tak bisa diprediksi kapan terjadi. Tapi kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus selalu ditingkatkan," tuturnya.

Sementara itu menyoal suara dentuman misterius yang beberapa hari lalu sempat menghebohkan masyarakat di wilayah selatan Cianjur, Sugeng memastikan saat ini sudah tak terdengar lagi. 

Ia pun sampai sekarang belum bisa memastikan sumber suara dentuman tersebut.

"Sampai saat ini kami belum tahu persis asal suara dentuman itu. Informasi yang beredar katanya dari arah Sumatra. Tapi jaraknya juga kan cukup jauh," terang Sugeng.

Suara dentuman hingga beberapa kali terdengar tak hanya di wilayah selatan Cianjur saja tetapi juga di selatan Sukabumi hingga beberapa wilayah di Sumatra.

Suara dentuman mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandung.

"Tapi suara dentuman itu tak terkoneksi dengan gejala-gejala alam. BMKG tak mendeteksi terjadi gempa atau sebagainya," jelas dia.

Suara dentuman misterius terjadi satu hari pascagelombang tsunami yang dipicu erupsi Gunung Anak Krakatau. Namun Sugeng memastikan suara dentuman misterius tak ada kaitannya dengan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

"Potensi tsunami memang ada di wilayah selatan Cianjur karena berada di sesar Cimandiri dan Lembang," pungkasnya.

Sejumlah warga di Kecamatan Sindangbarang mengaku kondisi cuaca belakangan ini cukup ekstrem. Bahkan kadang kala hujan deras disertai petir.

"Di wilayah pesisir pantai selatan kondisi cuaca sekarang sering memburuk. Hujan kadang disertai petir," kata warga Kampung Sindanglaut RT 01/01, Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang, Rahmat Efendi, 51.

Ia tak memungkiri pascagelombang tsunami, terdengar suara dentuman misterius di wilayah selatan Cianjur. Ia menduga suara itu bersumber dari petir yang kerap terjadi selama hujan.

"Sampai sekarang sesekali masih terdengar suaranya. Bisa jadi suara itu dari petir di tengah lautan. Tapi saya juga nggak tahu persis," imbuhnya.

Tetapi saat ini, lanjut Rahmat, warga tidak terlalu was-was, tak seperti saat pertama mendengar suara dentuman misterius. Masyarakat pun tetap berhati-hati dan waspada terhadap berbagai potensi bencana. “Mudah-mudahan tak terjadi hal-hal tak diinginkan," tandasnya.