Kamis,  25 April 2024

Macet Di Mana-Mana, Sentilan Jokowi Untuk Industri Otomotif 

RN/NS
Macet Di Mana-Mana, Sentilan Jokowi Untuk Industri Otomotif 
Jokowi di pameran otomotif Kemayoran, Jakpus.

RN - Penjualan mobil dan motor moncer. Walaupun negeri ini dilanda pandemi tapi tetap saja industri otomotif bergairah.

Presiden Joko Widodo menyebut penjualan motor dan mobil membuat kemacetan di mana-mana. Jokowi pun memberikan solusi.

"Industri otomotif kita punya prospek cerah. Setiap tahun tumbuh signifikan. Tahun 2022 tumbuh 18 persen. Penjualan 2022 mobil 1 juta 48 ribu mobil. Dan juga motor mengalami peningkatan 3,3 persen. Meningkat di angka 5 juta 221 ribu unit di 2022," ujar Jokowi saat meresmikan IIMS 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023).

BERITA TERKAIT :
Pembatasan Mobil Pribadi Muncul Lagi, Ide Basi Hapus Kemacetan Jakarta
Jakarta Macet Lagi, Warga: Kite Setres Lagi Aja 

"Akibatnya, kita sekarang macet dimana-mana. Jakarta macet. Surabaya macet, Bandung macet, Medan macet, karena memang penjualannya sampai angka segitu," tambah dia.

Untuk itu Presiden Jokowi mendorong supaya Indonesia bisa meningkatkan angka eskpor. Apalagi saat ini Indonesia masih kalah soal ekspor jika dibandingkan dengan Thailand.

"Supaya tidak macet saya mengajak industri otomotif untuk berorientasi pada ekspor. Memang meningkatnya tajam dari 300 ribu ini hampir 600 ribu," ungkap dia.

"Ini kami ucapkan terimakasih ke industri otomotif. Tapi kita masih kalah sama thailand. Makanya kami mau dorong lagi supaya eksoor naik lagi," jelas Jokowi.
Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo juga menyinggung agar seluruh pabrikan di Indonesia menuju era elektrifikasi, khusunya full Electric Vehicles (EV).

"Tren semua negara mendorong penggunaan mobil listrik. Saya mengajak industri otomotif untuk melihat tren ini dan sedikit semi sedikit menggeser industri yang hampir semua negara ke arah itu dari combustion geser ke mobil listrik, karena pemerintah sekarang ini terus mendorong dari hulu sampai hilir ekosistem besar mobil listrik segera dilimiliki sehingga bisa masuk supply chain global," tambah dia.