RN - Aktris senior Paramitha Rusady pernah punya pengalaman pahit. Saat usianya 40 tahun ia melahirkan putra tunggalnya, Adrian Tegar Maharaja Bago pada 2007.
Saat itu, Paramitha melahirkan Adrian di usianya yang tidak muda lagi yaitu 41 tahun.
Ia berjuang menjalani proses persalinan pada waktu subuh. Saat itu, ia sempat mengalami perdarahan di tengah keterbatasan dokter yang berjaga di rumah sakit.
BERITA TERKAIT :Artis Tajir, Bisnis Prilly Latuconsina Dari Klub Bola Hingga Toko Roti
Baru Cerai Sudah Dapat Teman Dekat, Cinlok Inara Rusli Lepas Status Janda?
"Perdarahan, terus dokternya tuh cuma satu gitu. Karena waktu itu subuh jam 5 pagi, terus darahnya itu udah kayak air mancur gitu, terus dokter-dokter lain belum datang, panik banget mereka saat itu," tutur Paramitha di kanal YouTube Trans TV Official.
Untungnya, tim dokter segera datang menangani Paramitha yang berada dalam kondisi kritis. Meskipun Paramitha dan putranya berhasil diselamatkan, Paramitha sempat jatuh koma selama 4-5 hari.
Selama mengalami koma, Paramitha merasa seperti mati suri. Ketika ia terbangun, ia merasa telah melakukan perjalanan yang sangat panjang.
"Kalau mati suri ya enggak tahu, tapi mengalami proses yang begitu sulit, jadi cuma bisa bersyukur dan bersyukur. Enggak tahu apa-apa, kayak long trip saja, anggap kayak naik mobil balap gitu," ujar Paramitha yang kini berusia 56 tahun.
Dikutip dari Healthline, secara statistik lebih sulit untuk hamil setelah usia 40 tahun. Di samping itu, kehamilan juga bisa lebih menantang seiring bertambahnya usia.
Bumil mungkin mengalami lebih banyak rasa sakit dan nyeri karena persendian dan tulang yang sudah mulai kehilangan massa seiring bertambahnya usia. Bumil juga mungkin lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi dan diabetes gestasional. Kelelahan terkait kehamilan mungkin lebih terasa seiring bertambahnya usia.
Setiap kehamilan di atas 40 tahun dianggap berisiko tinggi meskipun kini sudah ada kemajuan teknologi seputar kesuburan, kehamilan, dan persalinan. Berikut sejumlah risiko yang mengintai:
Tekanan darah tinggi, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan yang disebut preeklampsia.
Persalinan pervaginam (normal) mungkin lebih kecil kemungkinannya setelah usia 40 tahun. Hal ini terutama disebabkan oleh perawatan kesuburan yang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Bumil juga mungkin mengalami peningkatan risiko preeklampsia, yang mungkin memerlukan operasi caesar untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.