RN - Memecah koalisi Anies Baswedan dilakukan berbagai cara. Kali ini Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua DPP PDIP Puan Maharani bakal melakukan dialog dengan dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pertemuan itu dilakukan dengan menghormati etika politik. Kabar beredar, Anies mau dibonsai di internal koalisi.
Setelah gagal membujuk PKS untuk keluar koalisi kini giliran AHY yang bakal dapat iming-iming.
BERITA TERKAIT :Ara Sebut Jokowi Macan Tidur, Gara-Gara Anies Dukung Pramono
Nggak Mau Kalah Dari Gen Z, Emak-emak Kader dan PKK Penjaringan Ikut Pelatihan Komputer
"Nanti Mbak Puan akan bertemu dengan Mas AHY untuk melakukan dialog, tetapi kami menghormati etika politik," ujar Hasto kepada wartawan di Dermaga Kade Inggom, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).
Hasto mengatakan partainya menghormati partai-partai yang telah membentuk koalisinya. Namun, kata Hasto, dialog demi kepentingan bangsa dan negara merupakan hal yang penting dan positif.
"Jadi partai-partai yang sudah bergandengan tangan, yang sudah membentuk kerja sama, kami hormati. Meskipun demikian, dialog kan sesuatu hal yang penting," ucap Hasto.
"Kita bisa berbeda secara politik, tetapi ketika ada ruang-ruang dialog, apalagi untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara, itu merupakan hal yang positif," imbuhnya.
Hasto mengatakan partainya melakukan komunikasi dengan Partai Demokrat dan menyinggung Anies Baswedan. Hasto menilai komunikasi dengan Demokrat sebagai bentuk uluran tangan dari PDIP.
"Ya sambil menunggu, toh lamaran Pak Anies Baswedan ke Demokrat juga belum turun. Maka nggak ada salahnya kita berdialog dan itulah uluran tangan dari PDI Perjuangan dengan mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, dan itu hal yang positif kami cek responsnya dari responden ternyata sangat positif," kata Hasto.
Nama AHY sempat disebut Puan Maharani saat menyampaikan sejumlah nama di bursa cawapres pendamping Ganjar Pranowo. AHY kemudian merasa terhormat namanya masuk bursa cawapres Ganjar Pranowo.
PDIP sebelumnya mengatakan partainya mengajak Partai Demokrat untuk ikut bergabung mendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Hasto menyebut PDIP mengajak Demokrat bekerja sama dengan kerendahan hati.
"Jadi ya inilah, kami dengan kerendahan hati menawarkan suatu kerja sama (dengan Demokrat)," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).
Hasto mengatakan Ganjar sosok yang dapat diterima secara luas oleh masyarakat, sehingga layak didukung. Dia menyebut elektabilitas Ganjar yang terus mengalami kenaikan menjadi buktinya.
"Apalagi Pak Ganjar itu diterima luas. Bayangkan, baru dalam waktu 50 hari setelah diumumkan, langsung elektoralnya melejit dibandingkan yang sudah 7 bulan 9 bulan. Artinya apa, yang diputuskan Ibu Mega itu sejiwa dengan kehendak dan harapan rakyat," katanya.