Jumat,  10 May 2024

Anies Tak Lupakan Jasa Jokowi, Ahok, Djarot Hingga Foke 

RN/NS
Anies Tak Lupakan Jasa Jokowi, Ahok, Djarot Hingga Foke 
Jokowi dan Anies Baswedan.

RN - Bakal Calon Presiden yang akan diusung oleh Koalisi Perubahan di Pemilu 2024 Anies Baswedan tak pernah melupakan jasa-jasa para Gubernur DKI sebelumnya.

Anies menyebut nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Joko Widodo atau Jokowi ketika berbicara perubahan.

Anies menilai, perubahan tidak bisa dilepaskan dari kontinuitas untuk melanjutkan pembangunan era sebelumnya.

BERITA TERKAIT :
78 Ribu Hektare Tambak Udang Dari Banten Hingga Jatim Mangkrak, Butuh Duit Rp 13 Triliun
Janji Jokowi Kalau Pilkada Serentak 2024 Bulan November, Semoga Anda Percaya? 

Dia pun berkaca ketika menjadi gubernur DKI Jakarta. Apa yang dirinya lakukan ketika menjadi gubernur juga melanjutkan pembangunan gubernur-gubernur era sebelumnya seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Jokowi atau pun Fauzi Bowo alias Foke.

"Kami bertugas di Jakarta, ketika kami bertugas, ini baik gubenur pertama, sebelum saya Pak Djarot, Basuki, Jokowi, Fauzi Bowo, di situ ada kontinuiti dan perubahan," kata Anies di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Dia berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.

Anies Baswedan mengatakan, apa yang telah dikerjakan di ibu kota oleh gubernur sebelumnya, tetap ia teruskan.

"Ketika di Jakarta hal-hal yang sudah dikerjakan, diteruskan dengan modifikasi, pembaruan, dan itu yang kita kerjakan. Kebaruan-baruan itu yang memberikan nuansa perubahan," jelas Anies.

Contohnya adalah transportasi umum di Jakarta saat ini. Transportasi umum yang telah dirancang gubernur sebelumnya, Anies lanjutkan dengan sistem terintegrasi.

Sebelumnya ada metro mini, Kopaja, KWK dan mikrolet. Kemudian Anies satukan dalam sistem terintegrasi Jaklingko.

"Sistem atau kontinuiti jasa itu jalan terus, mereka tidak hilang, bayangkan kalau pemerintah baru, lalu membuat yang disebut sebagai pengadaan bus sebanyak-banyaknya, semua operator di Jakarta itu bisa tutup," ujar Anies.

"Jadi ada pendekatan melakukan perubahan dengan menjadi keberlanjutan yang sudah ada dengan pendekatan kolaborasi," pungkasnya.