Jumat,  10 May 2024

Demokrat Minta Syarat Ke Koalisi, Apa Ganjar Atau Prabowo Bisa Terima?

RN/NS
Demokrat Minta Syarat Ke Koalisi, Apa Ganjar Atau Prabowo Bisa Terima?

RN - Demokrat belum menentukan akan bergabung ke koalisi mana. Pasca keluar dari koalisi Anies, Demokrat hingga kini belum menentukan sikap politik.

Tapi Demokrat memilih akan fokus bergabung dengan koalisi yang sudah terbentuk, dibanding membentuk koalisi baru. Demokrat berharap bisa duduk sejajar saat nanti bergabung dengan salah satu dari koalisi bacapres, baik Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.

"Masih berproses. Komunikasi intens terus dilakukan. Kedua kerjasama dan koalisi yang ada saat ini sama baiknya. Capres-capres nya juga tokoh-tokoh terbaik bangsa saat ini," kata Kepala Bakomstra Demokrat Herzaky Mahendra saat dihubungi, Jumat (8/9/2023).

BERITA TERKAIT :
Parpol Lain Kasak-Kusuk Menteri, Sorry Ye, Golkar Konsen Di Pilkada 2024
PAN Minta Banyak Menteri, Prabowo: Kata Orang Medan, Masuk Itu Barang 

"Tentunya kami berharap bisa duduk bersama, sejajar, dan setara. Tidak duduk di pojokan. Kami juga sadar, kami bukan tuan rumah dan pemimpin di kerja sama atau koalisi ini," lanjutnya.

Herzaky mengungkapkan Demokrat juga berharap bisa tetap memperjuangkan perubahan dan perbaikan. Dia mengatakan semua harapan itu akan ada penyesuaian.

"Lalu, kami berharap tetap bisa memperjuangkan perubahan dan perbaikan. Tentu akan ada penyesuaian-penyesuaian dengan apa yang jadi gagasan atau rencana-rencana tuan rumah kerja sama atau koalisi," ucapnya.

Lebih lanjut, Herzaky mengatakan Demokrat saat ini lebih berfokus untuk bergabung dengan koalisi yang sudah ada daripada membangun poros baru. Dia menyebut, nantinya Demokrat akan menghargai jika sudah bergabung dengan koalisi yang akan dilabuhkan.

"Sementara yang saya tahu fokusnya ke koalisi atau kerja sama yang sudah ada. Belum tahu kalau ke depan-depannya. Kita berproses saja dulu. Bagaimanapun, kami menghormati tuan rumah baru yang akan kami tempati. Tidak mungkin kami buru-buru atau kami desak-desak. Kita ikuti saja dulu prosesnya," imbuhnya.

Seperti diketahui, sampai saat ini Demokrat satu-satunya parpol di Parlemen yang belum berkoalisi usai mencabut dukungan terhadap Anies dan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Diketahui, Partai Demokrat mengundur pelaksanaan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) yang mulanya digelar 13-14 September. Kepala BPOKK Demokrat Herman Khaeron mengatakan Rapimnas Partai Demokrat akan digelar bersamaan dengan keputusan soal arah dukungan koalisi.