Jumat,  22 November 2024

Debat Pilpres

Karakter Paslon Terbongkar, Jokowi Ternyata Agresif dan Otoriter

RN/CR
Karakter Paslon Terbongkar, Jokowi Ternyata Agresif dan Otoriter
Jokowi - Ma’ruf Amin

RADAR NONSTOP - Karakter paslon terbongkar di acara debat. Meski berpenampilan kalem, ternyata sifat asli Jokowi agresif dan otoriter.

Begitu dikatakan Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyiroti jalannya proses debat perdana, Kamis (17/1/2019) malam tadi.

Dia menilai, penampilan debat semalam menunjukkan karakter kedua paslon. Hal itu terlihat dari begitu agresifnya Capres petahana Jokowi dalam menyerang pasangan nomor 02, Prabowo-Sandi.

BERITA TERKAIT :
Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Jokowi Getol Endorse RIDO, Dendam Ke PDIP Atau...?

"Jokowi ternyata agresif, kasar, keras dan punya watak otoriter yang bisa kita baca dari kalimat penutupnya yang menyerang dan provokatif serta dari pertanyaannya terkait Gerindra," tutur Ferdinand.

Sementara itu, lanjut ia, Prabowo dan Sandi tampil lebih santun, ramah dan penuh senyum serta tidak agresif dan tidak terlihat kasar.

Sehingga, diakui Ferdinand, pada debat tersebut belum menunjukkan gagasan kedua paslon tapi baru menunjukkan karakter kedua paslon.

"Jokowi kasar, keras, agresif menyerang dan berwatak otoriter, dan Prabowo kebalikannya, santun, humoris dan ramah serta penuh senyum dan hangat kepada semua," kata Ferdinand saat dihubungi awak media, Jumat (18/1/2019).

Selain itu, dia juga menyoroti paslon petahana Jokowi yang kerap kali melihat contekan. Sehingga membuatnya gagal fokus pada pertanyaan, baik yang dibacakan moderator maupun yang diajukan Prabowo-Sandiaga.

Akibatnya, lanjut Ferdinand, jawaban yang disampaikan kubu 01 kerap tidak nyambung terhadap substansi materi debat.

Karena itu, dia meminta pada debat kedua nanti Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak lagi mengeluarkan kisi-kisi kepada Capres dan Cawapres.

"Tolong kisi-kisi tidak diberikan lagi, karena itu malah bikin Capres-Cawapres kita jadi tukang hapal. Lihat Jolowi dan Maaruf Amin, jelas matanya selalu tertuju ke kertas contekan dihadapannya, ini tidak bisa dibenarkan," pungkasnya.