Sabtu,  27 July 2024

Pembunuhan Vina Cirebon, Netizen Marah Kenapa Palaku Belum Dibui Juga?

RN/NS
Pembunuhan Vina Cirebon, Netizen Marah Kenapa Palaku Belum Dibui Juga?

RN - Tiga pelaku pembunuh Vina dan temannya, Muhammad Rizky atau Eky, di Cirebon pada 2016 belum terungkap semua. Netizen marah lantaran polisi kurang gerak cepat alias gercep.

Saka Tatal, satu dari delapan terpidana kasus pembunuhan dan perkosaan yang menimpa Vina telah menghirup udara bebas.

Saka sebelumnya divonis delapan tahun penjara, dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, pada 2017 silam. Namun setelah mendapat remisi, dia hanya menjalani masa hukuman selama hampir empat tahun dan bebas pada April 2020.

BERITA TERKAIT :
Pinjol Bisa Kasih Pinjam Rp 10 Miliar, Emang Kuat Kena Teror?
Misteri Pembunuhan Vina Cirebon, Jokowi Turun, Si Jenderal Polisi Bakal Diborgol Nih

Kini, Saka muncul di hadapan publik seiring viralnya film Vina : Sebelum 7 Hari. Bergenre horor, film yang menggambarkan tentang peristiwa memilukan yang dialami oleh Vina itu kini sedang tayang di bioskop-bioskop di Indonesia.

Saka menuturkan, saat peristiwa pembunuhan yang menimpa Vina dan Eky terjadi pada 27 Agustus 2016, dirinya sedang berada di rumah. ‘’Saya tidak ada di tempat itu (TKP). Saya ada di rumah bersama kakak dan paman saya di malam itu,’’ ujar Saka, saat memberikan keterangan pers kepada wartawan, Sabtu (18/5/2024) petang.

Saka pun menceritakan kronologi penangkapan terhadap dirinya. Dia mengatakan, saat itu disuruh oleh pamannya untuk mengisi bensin motor di salah satu SPBU. Selesai mengisi bensin, dia pun hendak mengantarkan motor tersebut kepada pamannya.

‘’Pas baru nyampe mau nganterin motor, udah ada polisi. Saya kesitu cuma niat mau nganterin motor (setelah isi bensin). Saya ditangkap tanpa sebab apapun, gak ada penjelasan apapun. Langsung dibawa,’’ kata Saka.

Saka mengatakan, sesampainya di kantor polisi, dia dipukuli dan disuruh mengakui apa yang tidak dilakukannya dalam kasus pembunuhan dan perkosaan terhadap Vina dan Eky. ‘’Saya dipukulin, dijejekin, disiksa segala macam, sampe disetrum. Yang mukulin, yang nyetrum anggota polisi semua. Akhirnya ngaku karena terpaksa udah gak kuat lagi,’’ kata Saka.

Menurut Saka, ia tidak mengenal Vina maupun Eky. Dia juga tidak mengenal ketiga pelaku yang kini masih buron. Saka juga mengungkapkan bahwa dirinya bukan anggota geng motor. Bahkan, dia tidak memiliki motor sama sekali.

Kini, Saka berharap agar nama baiknya kembali dipulihkan seperti sedia kala. Dia ingin mencari pekerjaan dan hidup normal. ‘’Pengennya nama saya diperbaiki lagi seperti dulu lagi. Sekarang nyari pekerjaan aja susah. Harusnya sekolah enak, kerja enak, malah jadi kayak gini gak karuan,’’ keluh Saka.

Sementara itu, kuasa hukum Saka Tatal, Titin, mengatakan, berbagai kejanggalan yang menimpa kliennya itu sudah disampaikannya sejak 2017 silam. Bahkan, dia sudah pernah melaporkannya ke Komnas HAM maupun Komisi Yudisial (KY) mengenai penanganan terhadap Saka.

‘’Tapi kita tidak menerima informasi yang jelas kelanjutannya seperti apa. Jadi kalau ada  pertanyaan kenapa baru sekarang? Oh dari 2017 saya sudah melakukan itu. Tapi entah kenapa semua terganjal. Kita tidak tahu hasilnya seperti apa,’’ kata Titin. 

Hotman Paris Hutapea menduga ada pengaruh seseorang yang membuat 3 orang pelaku pembunuhan Vina Dewi Arsita hingga kini masih belum ditangkap polisi.

Hal itu ia sampaikan usai keluarga Vina menemuinya di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Ia mengatakan bahwa ada ketidakseriusan yang ditunjukkan pihak kepolisian sehingga tiga pelaku yang kini menjadi DPO itu belum kunjung ditangkap, padahal kasusnya sudah sejak 2016 lalu.

"Jadi memang di sini kami melihat ada ketidakseriusan untuk mengungkap tiga pelaku ini," ujar Hotman kepada wartawan, Kamis (16/5).

Menurutnya sudah jelas bahwa dalam kasus pembunuhan yang disertai pemerkosaan terhadap Vina dilakukan oleh sebelas orang pelaku dan delapan pelaku yang sudah ditangkap juga mengungkap bahwa masih ada tiga pelaku lain yang berkeliaran.

"Kelihatan jelas 8 pelaku itu mengakui ketelibatan 3 DPO ini," ucapnya.

Namun, Hotman mengungkap bahwa delapan pelaku itu sempat membantah keterlibatan tiga DPO itu usai kasus dilimpahkan ke kejaksaan.

"Tapi kemudian mereka membatahannya sesudah, mau limpah kasus kejaksaan," terangnya.

Sosok Egi 

Sosok Egi yang disebut-sebut pembunuh Vina dan Eky di Cirebon.

Sosok Egi disebut menjadi otak di balik pembunuhan Vina dan kekasihnya di Cirebon. Selain Egi, dua pelaku lainnya adalah Andi dan Dani yang kini ditetapkan sebagai buronan polisi dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang.

Salah satu akun X, @langitxxxx, mengklaim telah menemukan akun yang diduga milik Egi, karena sejumlah kecocokan.

“Sebelah kanan depan sangatlah mirip dengan tersangka yang sudah ditangkap,” tulis akun X @langitxxxx, Jumat (17/5/2024), seperti dilansir Tribun Video di artikel berjudul Tampang Egi Diduga Otak Pembunuhan Vina di Cirebon 8 Tahun Lalu, Warganet Temukan Akunnya.

Menariknya, akun tersebut menunjukkan foto seorang pria berkacamata dengan nama akun Facebook 'Egi Rxxx Pxxxxxx', yang diduga memiliki akun lain bernama 'Axxxx Exxx'.

Ia menyebut mencari keberadaan Egy dan pelaku DPO melalui jejak digital. "Cari jejak digital dgn keluarga 3 pelaku yg DPO," tulis Hotman Paris.

"Dari keluarga 3 pelaku ini pasti ada foto-fotonya, pasti ada jejak digital. Kemudian juga 8 orang yang ditahan pasti mereka tahu detail tentang si pelaku ini," sambungnya.