Jumat,  22 November 2024

Gawat Nih, Opung Luhut Starlink Elon Musk Bisa Rusak Pengusaha Lokal

RN/NS
Gawat Nih, Opung Luhut Starlink Elon Musk Bisa Rusak Pengusaha Lokal
Elon Musk ke Indonesia bertemu Luhut.

RN - Starlink milik Elon Musk mendapat tempat spesial dari pemerintah. Elon Musk dicap sebagai anak emas.

Akibat itu banyak pengusaha telekomunikasi lokal yang kebakaran jenggot takut kalah saing.

Agenda Musk ke Indonesia pada Mei 2024 lalu, salah satunya untuk uji coba internet Starlink di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod, Denpasar, Bali. Layanan internet milik Space X itu digembar-gemborkan 'sakti' karena sanggup menjamah wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

BERITA TERKAIT :
Ganjar-Mahfud Sediakan Internet Gratis Super Kencang Bagi Anak Sekolah

Starlink pun sempat banting harga di Indonesia untuk sementara, yakni sampai 10 Juni 2024. Musk mendiskon harga perangkat Starlink yang semula Rp7,8 juta menjadi Rp4,6 juta.

Tuduhan predatory pricing pun mencuat. Bahkan, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) meminta pemerintah membekukan izin penjualan Starlink dan meninjau pemberian lisensi penyedia layanan internet satelit tersebut.

Meski begitu, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) sebagai salah satu perusahaan lokal penyedia internet merespons dengan bijak. Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah menegaskan kehadiran Starlink akan saling melengkapi dengan menara Base Transceiver Station (BTS).

"Saya yakin Starlink ini pun akan saling complement. Starlink pasti akan lebih efektif untuk di daerah 3T, karena di daerah 3T itu untuk kita menggelar BTS juga terlalu mahal, sangat costly. Sehingga kita butuh satelit," ucapnya dalam Konferensi Pers Digiland Run 2024 di Jakarta, awal pekan ini.

Ririek mengatakan teknologi fiber optik sangat bermanfaat di wilayah perkotaan yang penduduknya padat. Fiber optik punya kapasitas sangat besar dibandingkan dua teknologi lain, yaitu mobile dan satelit. Tetapi, fiber optik tidak efisien di wilayah dengan kepadatan penduduk rendah.

Menteri BUMN Erick Thohir juga menegaskan bahwa persaingan harus terjadi di antara berbagai penyedia layanan internet. Akan tetapi, Erick mewanti-wanti agar regulasinya bisa tetap menguntungkan Indonesia.

"Persaingan harus terjadi, tapi pajak harus dibayar di sini, pembukaan lapangan pekerjaan harus ada di sini, transfer teknologi harus ada dan perlindungan konsumen," kata Erick di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Jumat (7/6).

Sikap Erick ini berbeda dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Luhut yang memang getol melobi Elon Musk berinvestasi di Tanah Air itu menilai Starlink bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan layanan internet, pendidikan, hingga kesehatang lebih baik, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Pasalnya, layanan internet berbasis satelit membuat menara Base Transceiver Station (BTS) tak lagi diperlukan. Biaya telekomunikasi juga bisa lebih murah.

Pemerintah, sambung Luhut, membuka ruang bagi perusahaan telekomunikasi global dan nasional untuk berkompetisi agar masyarakat bisa mendapatkan layanan yang terbaik.