Sabtu,  23 November 2024

Jebakan Batman Parpol

Ridwan Kamil Disuruh Ke Jakarta, Alat Dagang PAN Dorong Zita Dan Jebakan Gerindra? 

RN/NS
Ridwan Kamil Disuruh Ke Jakarta, Alat Dagang PAN Dorong Zita Dan Jebakan Gerindra? 
Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi.

RN - Politikus Partai Golkar Ridwan Kamil terus diseret-seret ke Jakarta. Kang Emil sapaan akrab mantan Gubernur Jawa Barat itu belum memutuskan apakah ke Jakarta atau di Jawa Barat (Jabar).

Diketahui, hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Ridwan Kamil alias RK di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) adalah calon paling kuat. Peluang dia memimpin tanah pasundan sudah di depan mata.

Dari hasil survei SMRC tersebut, elektabilitas Ridwan Kamil berada di angka 52,2% di Pilgub Jawa Barat.

BERITA TERKAIT :
RK Tuding Warga Jakarta Lebih Ekspresif Ketimbang Jabar 
Pilkada DKI Perang Survei, Poltracking Yang Menang RK Dan LSI Yang Unggul Pramono

Usai RK ada nama Dedi Mulyadi 28,9%, Deddy Mizwar 3,8%, Dede Yusuf Macan Effendi 1,9%, dan nama-nama lain di bawahnya. Masih ada 1,4% yang belum menjawab.

RK mengunggah "video klarifikasi" di akun Instagram @ridwankamil. Alih-alih berisi pernyataan serius, video itu hanya meniru bercandaan yang sedang viral di media sosial.

"KLASIFIKRISASI ke Jakarta atau Di Jawa Barat?" tulis Ridwan Kamil dalam video yang diunggah, Sabtu (15/6).

Dalam video itu, Ridwan Kamil tak menjelaskan apakah dia akan maju di DKI Jakarta atau Jawa Barat. Video itu cuma berisi RK yang sedang berada di depan laptop, diiringi suara pemilik akun @fadillstwn yang viral.

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan pertemuan Jokowi dengan sejumlah ketua umum partai akhir Mei membahas pilkada. Zulhas mengaku mengusulkan nama RK ke Jokowi untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta.

"Ya saya mengusulkan Ridwan Kamil di Jakarta, semua setuju," ucap Zulhas di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (14/6).

Zulhas mengatakan belum ada kesepakatan mengenai nama calon wakil gubernur. Dia yakin Ridwan Kamil akan menerima siapa pun wakilnya asal punya peluang menang.

Lalu saat ditanya apakah anak Jokowi, Kaesang Pangarep, dibahas dalam pertemuan itu, dia malah bercerita soal obrolan dengan Jokowi. Zulhas menyebut Jokowi tak setuju Kaesang ikut mencalonkan diri.

"Pak Presiden bilang jangan, tapi kan partai-partai perlu. Perlu apa? Agar bisa menang," ujar Zulhas.

Pengamat politik Adib Miftahul menilai RK bisa jadi alat dagangan saja. Karena jika di Jakarta, peluang RK berat dan sangat kecil. 

"Kalau Zulhas yang teriak karena dia mau anaknya yakni Zita Anjani yang jadi wagub. Itukan jadi alat dagang saja," beber Adib. 

Nah jika Gerindra kata dia, karena ingin mendorong Dedi Mulyadi. "Jelas Dedi kalah dengan RK. Kalau ada RK pastinya Gerindra kalah dong di Jabar jadi bisa hanya jebakan saja," ungkapnya. 

Jika RK maju di Jabar tentunya kata Adib, Gerindra tidak enak hati dengan Dedi yang juga kadernya dan sudah berjuang untuk kemenangan Prabowo-Gibran. "Kalau RK di Jakarta kan Gerindra gak ada bebean. Kalau RK di Jabar ya Gerindra banyak beban karena ada Dedi," bebernya. 

Selain itu, PAN juga punya kepentingan besar di Jabar. "PAN pastinya ngarep Bima Arya menang di Jabar. Kalau RK di Jabar pastinya amsiong juga itu Bima. Saya harap RK gak kena jebakan batman parpol," tambah Adib.