Jumat,  22 November 2024

Film BABE dari Leiden ke Bekasi, Hampir Sama Dekatnya Nasi Uduk dan Semur Jengkol

RICK/BUD
 Film BABE dari Leiden ke Bekasi, Hampir Sama Dekatnya Nasi Uduk dan Semur Jengkol

RADAR NONSTOPSejumlah tokoh memberikan apresiasi dengan diluncurkannya Film BABE dari Leiden ke Bekasi.

Mulai dari tokoh politik hingga tokoh Budaya mendukung Ants Project yang telah berupaya menjaga budaya Bekasi.

Anggota Komisi X DPR RI, Mahfudz Abdurrahman melihat banyak hal positif dengan diluncurkannya Film BABE dari Leiden ke Bekasi.

“Terimakasih telah mengangkat film ramah budaya, dan melibatkan birokrat di Bekasi. Di sini saya lihat ada pesan budaya, ekonomi, dan ada juga edukasi atau pendidikan di dalamnya,” ujarnya, saat menghadiri Gala Premiere Film BABE dari Leiden ke Bekasi di XXI Mega City Bekasi, kemarin.

Mahfudz mengatakan, Budaya Bekasi mulai dari kuliner, tarian, potensi wisata, dan kesenian yang berkembang di dalamnya adalah kekayaan bangsa. Oleh karena itu, warga Bekasi sudah sepantasnya menjaga kelestarian Budaya Bekasi.

“Mari melestarikan Budaya Bekasi yang juga menjadi kekayaan bangsa,” sambung Mahfudz.

Di tempat yang sama, budayawan nasional Ridwan Saidi menegaskan, Film BABE dari Leiden ke Bekasi menjadi salah satu contoh agar kebudayaan disampaikan tidak seperti dongeng.

Kata dia, saat ini adalah era peradaban yang seharusnya ada penyampaian budaya dalam sebuah cerita nyata.

“Film ini layak untuk ditonton, mudah-mudahan bisa membenahi Mulok (Muatan Lokal) di Bekasi,” harap Ridwan yang juga berperan dalam Film BABE dari Leiden ke Bekasi.

Film BABE dari Leiden ke Bekasi diadaptasi dari Novel Klasik Berbahasa Bekasi Ora ‘Semur Jengkol Cinta Made in Belanda’ karya Majayus Irone seorang budayawan yang juga merupakan ASN di Pemkot Bekasi.

Dua tokoh utama dalam film ini yakni Ali dan Beti adalah dua muda-mudi dari kultur budaya berbeda yang semakin dekat satu sama lain.

Hampir sama dengan dekatnya Nasi Uduk dan Semur Jengkol yang menjadi kuliner khas Betawi Bekasi. 

BERITA TERKAIT :