Rabu,  09 October 2024

Transformasi Matthijs De Ligt 

ERY
Transformasi Matthijs De Ligt 
Matthijs de Ligt - Net

RN - Matthijs de Ligt tengah disorot setelajh sejumlah blundernya saat membela Timnas Belanda. Bek Manchester United itu dinilai mandek perkembangannya.

De Ligt tampil membela Belanda melawan Bosnia-Herzegovina dan Jerman di ajang UEFA Nations League. Bek MU itu turun sebagai starter di kedua pertandingan tersebut mendampingi Virgil van Dijk.

Namun pemain 25 tahun itu tak menandai penampilannya dengan apik, justru dengan sejumlah kesalahan. Ia dianggap bersalah pada dua gol Bosnia, dengan Belanda menang 5-2.

BERITA TERKAIT :
Jadon Sancho Kurang Gaspol
Dani Carvajal Pukulan Telak Real Madrid

Ia juga melakukan blunder lagi saat melawan Jerman, hingga ditarik keluar saat turun minum. Umpan cerobohnya berujung gol Deniz Undav, ia juga gagal menyapu umpan silang Robert Andrich yang jadi gol Joshua Kimmich.

Ini menjadi bayang-bayang buruk buat De Ligt, yang baru gabung Manchester United. Ada beban dan tekanan ekstra untuknya, terutama mengingat start MU musim ini juga payah dengan dua kekalahan dari tiga laga.

Mantan pemain timnas Belanda Rafael van der Vaart menilai De Ligt tak banyak berkembang sejak meninggalkan Ajax, meski dulu digadang-gadang jadi salah satu bek terbaik Eropa. Ia gagal bersinar bersama Juventus maupun Bayern Munich, hingga kini coba mengangkat karier lagi di MU.

Van der Vaart cuma berharap MU menjadi tempat yang tepat untuknya menemukan kepercayaan diri.

"Saya penggemar besarnya dan kualitas-kualitasnya, tapi saya juga harus jujur. Ketika dia meninggalkan Ajax, dia tak pernah sama lagi. Saya rasa kariernya agak mandek. Saya menyaksikan laga Belanda vs Jerman dan dia bikin kesalahan lagi, dan ketika Anda tidak dalam momen bagus, setiap kesalahan berakhir gol. Setiap kesalahan jadi peluang," tutur Van der Vaart dikutip Metro.

"Saya rasa dia juga agak sial, jadi saya masih percaya dengan kualitasnya. Jadi saya harap dengan Ten Hag, dia bisa menemukan kepercayaan dirinya lagi karena pada akhirnya, ini soal kepercayaan diri. Dia masih muda, bermain untuk klub besar," imbuhnya.