RADAR NONSTOP - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi akan maksimal membantu menangani penyakit Dhio (penderita tumor lidah) hingga sehat dan normal kembali.
Dhio Andrian (13), penderita tumor lidah akhirnya akan ditangani medis, setelah pihak Pemkab Bekasi Bekasi berhasil membujuk keluarga Dhio dengan mendatangi rumahnya di Desa Mangunjaya, RT 02/01, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Plt Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja usai bertemu dengan pihak keluarga Dhio menuturkan, keluarga Dhio sudah mengijinkan untuk ditangani medis secara intensif.
"Ya Pemkab Bekasi akan membantu maksimal sampai Dhio sehat dan normal kembali," terang Eka Supria Atmaja, Minggu (10/2)
Bahkan Eka mengaku, semula memang keluarga Dhio merasa khawatir jika pengobatan melalui operasi akan berdampak pada organ tubuh Dhio lainnya.
Namun, setelah dijelaskan lebih lanjut akhirnya pihak keluarga bersedia untuk membawa Dhio kerumah sakit.
"Besok Senin Dhio akan dibawa ke RSUD untuk dapat penanganan medis. Namun, kemungkinan besar setelah itu akan dirujuk ke rumah sakit besar yaitu RS. Dharmais," ungkap Eka.
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan, Sri Eni mengatakan, jika dirinya dan Plt. Bupati baru bisa menyempatkan diri untuk menyambangi kediaman keluarga Dhio.
Dirinya, juga mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Bekasi yang telah membantu meringankankan beban serta memberitakan secara massif kondisi Dhio.
"Saya beserta Plt. Bupati Bekasi, baru bisa mendatangi keluarga Dhio hari ini. Dan kita juga berterima kasih kepada teman-teman IWO sudah memberikan informasinya secara massif kondisi Dhio," ungkapnya.
Menurut Sri, jenis penyakit tumor yg dialami Dhio masih bisa untuk di sembuhkan dan kemungkinan efeknya terhadap organ tubuh lainnya kecil.
"Alhamdulillah, setelah diberikan penjelasan pihak keluarga mengerti untuk dilakukan operasi," katanya.
Masih ditempat yang sama, Idi Rohidi, Kepala Desa Mangun Jaya, mengatakan bahwa pihaknya sebelumnya sudah berusaha maksimal membantu. Namun, keluarga dari pihak keluarga bersikukuh tidak mau lantaran takut ada efek sampingnya.
"Puskesmas Mangunjaya sudah beberapa kali menyarankan untuk di operasi tapi pihak keluarga mengkhawatirkan ada efek sampingnya.
"Pihak Pemerintah Desa akhirnya meminta pernyataan dari pihak keluarga Dhio, Soalnya kekeh ga mau di operasi," kata Idi Rohidi.