Senin,  31 March 2025

Projo Kirim Warning Buat PDIP, Inikah Ancaman Jokowi Untuk Banteng?

RN/NS
Projo Kirim Warning Buat PDIP, Inikah Ancaman Jokowi Untuk Banteng?
Jokowi diacara Projo.

RN - Perseteruan antara Jokowi dan PDIP makin panas. Terakhir Jokowi curhat dirinya sudah sabar dan batas kesabaran ada batasnya.

Kini Wakil Ketua Umum (Waketum) relawan Pro-Jokowi (Projo), Freddy Damanik, menanggapi pernyataan PDIP yang tak percaya jika Jokowi kerap diam meski dicela. Freddy menyebutkan kesabaran seseorang pasti ada batasnya.

"Faktanya selama ini memang beliau selalu diam setiap dicela, dihina, difitnah, tapi semua orang mempunyai batas kesabaran, termasuk seorang Jokowi yang juga merupakan manusia biasa yang mempunyai batas kesabaran," kata Freddy kepada wartawan, Minggu (16/3/2026).

BERITA TERKAIT :
Ipar Jokowi Terpental Dari Komisaris BNI, Sigit Tak Sekuat Dulu Lagi
Klaim Hubungan Baik Dengan Megawati, Jokowi Ngaku Mau Ketemu?

Freddy menilai PDIP keterlaluan jika terus menyudutkan Jokowi. Ia lantas menyinggung calon presiden dan wakil presiden yang diusung oleh PDIP saat Pilpres 2024 hanya mencapai 16,47%.

"Kami melihat PDIP sudah sangat keterlaluan kepada Jokowi, PDIP lupa bahwa Jokowi adalah Presiden 2 periode yang banyak pendukung dan dicintai rakyat, itulah kekuatan Jokowi. Lihat saja di Pilpres 2024, begitu Jokowi memainkan kekuatannya, maka calon PDIP langsung terkapar hanya dapat 16 persen," ucapnya.

Freddy memandang, jika PDIP kerap menyinggung Jokowi, bukan tidak mungkin, Presiden RI ke-7 itu akan menyerang balik. Projo pun meminta PDIP move on.

"Demikian juga sekarang kalau PDIP terus mengganggu Jokowi bukan tidak mungkin Jokowi juga akan melawan dan akan menghancurkan kembali PDIP dengan cara caranya, walaupun beliau sudah tidak Presiden lagi," kata Freddy.

"Oleh karena itu, kami meminta kepada PDIP agar segera move on dari Jokowi, tidak usah lagi menyerang Jokowi dan keluarganya," tambahnya.

Sebelumnya, Jokowi mengaku diam meski mendapatkan celaan dan hinaan. Politikus PDIP, Guntur Romli, menyebutkan ucapan Jokowi kontradiktif.

"Saya juga ingin mengomentari penyataan Jokowi yang ngaku diam, tapi tiap hari sepertinya dia tiga kali sehari ngomong ke media, udah kayak minum obat. Bagaimana disebut diam?" ujar Guntur lewat pesan singkat kepada detikcom, Sabtu (15/3).

Menurutnya, pernyataan Jokowi banyak yang melenceng dari kenyataan. Salah satunya Jokowi yang bilang akan kembali ke Solo dan menjadi rakyat biasa.

"Ternyata masih terus 'blusukan politik' ke mana-mana malah mau bikin partai super tbk. Omon-omonnya (soal) Gibran tidak akan jadi cawapres karena baru 2 tahun jadi wali kota, soal usia, tiba-tiba didukung jadi cawapres," sambungnya.

Guntur mengumpamakan pernyataan Jokowi ibarat sein kiri tapi belok kanan. Alias melenceng dari kenyataan.

"Apa yang disampaikan Jokowi tidak perlu dipercaya," jelasnya.

Terkait kabar soal Jokowi mengirim utusan yang meminta agar PDIP tak memecatnya, Guntur tak berkomentar banyak. Ia menegaskan bahwa penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK terkait dengan pemecatan Jokowi beserta keluarganya dari PDIP.

"Tak hanya soal utusan, kami juga sudah diberikan informasi bahwa Sekjen Hasto akan 'digarap' sebelum Kongres. Dan semua informasi itu, terjadi benar," imbuh Guntur.

#Projo   #Jokowi   #PDIP