Kamis,  05 June 2025

Pawai Kemenangan PSG Bawa Musibah

ERY
Pawai Kemenangan PSG Bawa Musibah
Pesta kemenangan Paris Saint-Germain (PSG) - Net

RN - Pawai kemenangan PSG ternoda. Setelah menang bersejarah di Liga Champions, Paris Saint-Germain menggelar parade bus beratap terbuka di Paris pada Minggu, 1 Juni 2025, waktu setempat.

Mereka menyambut para suporter yang bersorak-sorai. Hanya saja, parade itu harus diwarnai insiden. Luapan kegembiraan berubah muram lantaran dibayangi tewasnya dua orang suporter dan sekitar 200 orang cedera.

Awalnya, PSG tiba di Paris pada Minggu, 1 Juni 2025, setelah menang 5-0 atas Inter Milan pada final Liga Champions di Munich, Sabtu, 31 Mei 2025, waktu Jerman.

BERITA TERKAIT :
Ousmane Dembele Pemain Terbaik Liga Champions
Simone Inzaghi Dianugerahi Tapir Emas

Mereka kemudian memamerkan trofi Liga Champions dengan pawai menuju jalan paling terkenal di Prancis, Champs-Elysees.

Para suporter PSG melambaikan bendera biru dan merah sambil menunggu bus tim tiba. Saat parade dimulai, suasana tenang karena para suporter berdiri di balik penghalang dengan barisan panjang polisi antihuru-hara di depan mereka.

Mereka bersorak ketika bus terlihat dan kapten Marquinhos mengangkat trofi di atas kepalanya, lalu menyerahkannya kepada pemain lain, beberapa di antaranya mengenakan kacamata hitam.

Pelatih Luis Enrique bergabung para suporter saat mereka menyanyikan salah satu 'lagu kebangsaan' klub dan penyerang Ousmane Dembele memberikan ciuman kepada trofi. Les Parisiens kemudian bertemu dengan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.

Menara Eiffel bersinar dengan warna tim dan para suporter berpesta sepanjang malam. Perayaan semalam itu sebagian besar berlangsung damai, tetapi berubah menjadi kekerasan di beberapa daerah.

Kepolisian Nasional Perancis mengungkapkan seorang anak laki-laki berusia 17 tahun ditikam hingga tewas di Kota Dax, wilayah barat, selama pesta PSG. Jaksa wilayah mengatakan pembunuhan itu tampaknya tidak terkait dengan pertandingan sepak bola.

Bergeser ke Paris, seorang pria berusia 20-an tewas ketika skuternya ditabrak mobil selama pawai PSG. Kepolisian Paris telah menahan pengemudinya dan insiden tersebut sedang diselidiki.

Seorang petugas polisi secara tidak sengaja terkena kembang api dalam sebuah pertemuan PSG di Coutances, barat laut Perancis. Dia mengalami koma buatan karena cedera mata yang parah. 

Di Kota Alpen Grenoble, seorang pengemudi menabrak pejalan kaki yang berkumpul untuk perayaan PSG.

Kejadian itu melukai tiga atau empat orang. Pelaku pun sudah ditahan pihak kepolisian. Selain itu, kota tersebut juga melihat para suporter melemparkan proyektil ke petugas pemadam kebakaran dan polisi menggunakan granat pembubar.

Tak sampai di situ, sebanyak 201 orang terluka di sekitar Paris, empat di antaranya serius. Insiden yang menimbulkan korban jiwa semalam itu merusak malam penuh kegembiraan setelah PSG meraih gelar Liga Champions pertamanya, yang telah lama ditunggu-tunggu.

"Gelar tersebut harus menjadi momen kegembiraan kolektif. Tindakan-tindakan yang terisolasi ini bertentangan dengan nilai-nilai klub. Sama sekali tidak mewakili mayoritas suporter kami," bunyi pernyataan PSG mengecam tindakan tersebut.

Parade Les Parisiens bersama pejabat Perancis awalnya diharapkan tentang kemenangan, bukan kekerasan.

Sekitar 110.000 orang diizinkan memadati sepanjang jalan Champs-Elysees yang ikonik dan dipenuhi pepohonan untuk parade.

Tim diagendakan bergabung para suporter di stadion kandang PSG, Parc des Princes, untuk sebuah konser dan pertunjukan cahaya serta penyerahan resmi trofi Liga Champions.

Sebagian besar pusat Kota Paris ditutup untuk lalu lintas pada hari yang luar biasa itu. Langkah-langkah keamanan juga berdampak pada French Open (Roland Garros) yang berlangsung di dekatnya.

Kepala Kepolisian Paris, Laurent Nunez, menyebut ribuan polisi dikerahkan untuk menjaga ketertiban. Namun, situasi berubah menjadi kacau. Selain cedera dan penangkapan, Nunez mengatakan empat toko dijarah semalam.

Petugas pemadam kebakaran juga begitu sibuk memadamkan api tong sampah di tengah perayaan dan menangani keadaan darurat lainnya sehingga saluran telepon darurat kebakaran kelebihan beban.

Hingga pukul 2 pagi, total 294 penangkapan telah dilakukan, termasuk 30 orang yang membobol toko sepatu di Champs-Elysees. Dua mobil dibakar di dekat Parc des Princes.

Nunez lebih lanjut menyalahkan masalah yang tersebar itu kepada ribuan orang yang datang untuk melakukan tindakan kekerasan alih-alih menonton pertandingan.

Dia mencatat kerusuhan serupa di sela-sela perayaan sebelumnya di ibu kota, seperti setelah kemenangan Perancis di Piala Dunia 2018. Menteri Dalam Negeri Perancis, Bruno Retailleau, menyesalkan kekerasan itu.

"Saya marah hari ini, seperti banyak orang Perancis. Ketika orang tua panik karena anak mereka keluar untuk merayakan kemenangan besar dalam olahraga, itu tidak tertahankan," ujar Bruno Retailleau, seperti dilansir dari ESPN.

Beda hal di Place de la Bastille. Ada pemandangan yang menggembirakan saat para suporter memanjat ke dasar tiang yang terkenal itu, bernyanyi, menari, dan melepaskan suar, sementara orang-orang di sekitar mereka ikut bergabung.

Pada satu titik, sepeda motor menyalakan mesinnya dengan keras dan kerumunan bersorak saat mereka berputar-putar di sekitar tiang itu. Tidak ada polisi di dekatnya dan suasananya ceria tanpa ketegangan dan banyak nyanyian.