RN - Gunung Semeru, Jawa Timur teru erupsi. Saat ini Badan Geologi menyatakan status Gunung Semeru naik ke level IV atau awas.
Status Gunung Semeru naik dua level setelah erupsi beberapa kali. Saat ini radius berhaya sudah lebih dari 8 km.
Selain itu, wilayah sektoral sejauh 20 kilometer di sisi selatan-tenggara dinyatakan zona berbahaya karena menjadi jalur luncuran awan panas dan lahar. Ribuan warga di bawah kaki Gunung Semeru sudah mengungsi.
BERITA TERKAIT :Dishub DKI Razia Cabut Pentil Motor Yang Parkir Sembarangan
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat tinggi kolom abu erupsi mencapai sekitar 2.000 meter di atas puncak atau 5.676 meter di atas permukaan laut. Kolom abu tampak berwarna kelabu pekat dan condong ke arah utara hingga barat laut, mengikuti arah angin.
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Sawur, durasi erupsi sementara tercatat sekitar 16 menit 40 detik. Awan panas tercatat meluncur sejauh 8,5 km dari puncak menurut data BPBD Provinsi Jawa Timur, sementara laporan pos pantau menyebut jarak luncur telah mencapai 7 km dan masih berkembang.
Salah satu dampak langsung dari peningkatan status ini adalah penutupan Jembatan Gladak Perak.
Jembatan ini merupakan jalur utama menuju kawasan terdampak. Penutupan ini dilakukan untuk memastikan keselamatan warga dan pengunjung yang berada di sekitar kawasan lereng Semeru.
Selain itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) resmi menutup total aktivitas pendakian Gunung Semeru pascaerupsi Rabu sore.
Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha menyampaikan bahwa keputusan penutupan ini dilakukan sebagai langkah mitigasi untuk menghindari potensi risiko bagi pendaki maupun masyarakat sekitar.
"Dengan mempertimbangkan kondisi terkini serta rekomendasi dari PVMBG, pendakian Gunung Semeru, termasuk jalur menuju Ranu Kumbolo ditutup mulai hari ini hingga dinyatakan aman," ujar Rudijanta dalam keterangan resminya, dilansir detikJatim, Rabu (19/11/2025).
Warga Histeris
Letusan membuat warga histeris. Sejumlah warga di Lumajang mengungsi ke Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro. Mereka mengungsi setelah peristiwa erupsi besar gunung Semeru.
Saat ini ada 4 titik pengungsian Erupsi Semeru. Selain di Balai Desa Penanggal pengungsian juga ada di Balai Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, kemudian di SDN Supiturang 4, serta di SMP Pronojiwo 02.
Selain itu ratusan pendaki juga masih terjebak di gunung. Petugas mengimbau warga untuk sementara tetap bertahan di pengungsian sembari menunggu informasi dari petugas terkait bahwa situasi sudah aman.
Sejumlah rekomendasi dikeluarkan bagi masyarakat:
- Tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak. Di luar itu, dilarang berada dalam radius 500 meter dari sempadan sungai karena potensi perluasan APG dan lahar hingga 13 km.
- Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di seluruh aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru.